spot_img
Selasa 16 Desember 2025
spot_img

Kemendukbangga Dorong Pembangunan Keluarga Berkualitas Hingga Tingkatkan SDM

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kegiatan sosialisasi program Bangga Kencana menghadirkan sejumlah narasumber dari Kemendukbangga/BKKBN, DPR RI, hingga pemerintah daerah.

Acara yang berlangsung di Kabupaten Bandung pada akhir pekan lalu ini, di gelar sebagai bentuk keseriusan pemerintah. Dalam memperkuat upaya pembangunan sumber daya manusia melalui penguatan peran keluarga.

Melalui kegiatan ini, di harapkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, legislatif, dan masyarakat. Dapat terus di perkuat guna mewujudkan keluarga berkualitas dan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, serta berdaya saing.

Baca Juga: Kasus Resbob Hina Suku Sunda, Farhan: Tak Ada Toleransi Ujaran Kebencian

Deputi Bidang Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Kemendukbangga, Dr. Drs. Wahidin, M.Kes, mengatakan transformasi BKKBN menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) membawa perluasan peran.

Menurutnya Kemendukbangga tidak hanya mengurusi keluarga berencana, tetapi juga seluruh siklus hidup manusia.

“Peran Kemendukbangga di mulai sejak calon pengantin. Salah satunya melalui Program 21–25, yang menekankan bahwa usia di bawah rentang tersebut secara biologis dan mental belum siap. Untuk membangun keluarga dan memiliki anak,” ucapnya dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).

Pihaknya juga menyoroti persoalan stunting sebagai tantangan besar dalam siklus kehidupan. Menurutnya, pencegahan stunting harus di mulai dari kesehatan ibu dan ayah, serta pemenuhan gizi yang optimal. Terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan yang sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak.

Fokus Pembangunan Keluarga

Selanjutnya materi sosialisasi, di sampaikan oleh Irfan Haniful Qoyyim, S.Sos., I., Penata KKB Ahli Pratama Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, bahwa transformasi kelembagaan ini juga memperkuat fokus pembangunan keluarga yang berkualitas.

“Memiliki anak bukan sekadar memastikan mereka hidup, tetapi juga memastikan. Adanya pendidikan, kasih sayang, dan pengasuhan yang baik agar tumbuh menjadi generasi unggul,” ujarnya.

Meski begitu, menurutnya tugas utama Kemendukbangga dalam pengendalian penduduk tetap berjalan, khususnya melalui penggunaan alat dan obat kontrasepsi (alokon). 

Irfan menekankan pentingnya peran ayah dalam ber-KB, seperti penggunaan kondom dan vasektomi. Selain itu, dia juga mengingatkan slogan Hindar 5T. Yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jarak kelahiran, dan terlalu banyak anak.

Dukungan program ini juga di sampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI, H. Asep Romy Romaya. Menurutnya, Komisi IX DPR RI mendukung penuh kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Baca Juga: Harga Cabai Naik, Wali Kota Bandung Pastikan Stok Pangan Aman

“Pada prinsipnya, kami di Komisi IX mendukung kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kualitas SDM. Tentunya dukungan ini harus di barengi dengan pengawasan, baik dari kami maupun dari masyarakat,” ungkapnya.

Ayah Ngambil Raport

Sementara, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Bandung, H. Muhamada Hairun, S.H., M.H. Mengatakan bahwa dalam program Bangga Kencana, peran pengasuhan anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga ayah.

“Di Kabupaten Bandung, kami memiliki surat edaran Gerakan Ayah Mengambil Rapor. Sebagai bentuk keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak,” jelasnya.

Pihaknya juga menyoroti masih tingginya angka kematian ibu hamil di Kabupaten Bandung. Salah satu penyebabnya adalah kendala rujukan dari rumah ke fasilitas kesehatan. 

Dengan demikian, di perlukan penanganan serius dalam pengurusan jalur rujukan agar ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat.

(Arif)

spot_img

Berita Terbaru