PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Tempat penginapan terjadinya dugaan rudapaksa di kawasan wisata Pantai Pangandaran, Jawa Barat, saat ini terpantau sepi, Senin, (15/12/2025).
Pantauan FOKUSJabar.id, di TKP tidak terlihat adanya aktifitas wisatawan yang menginap. Dan pintu penginapan nampak terkunci serta sepi, tidak seperti sebelum adanya kejadian.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kabupaten Pangandaran, Agus Savana mengatakan, bahwa penginapan yang menjadi lokasi dugaan rudapaksa tidak masuk dalam organisasi yang di pimpinnya.
Baca Juga: Pantai Barat Pangandaran Dipadati Wisatawan di Akhir Pekan
“Setelah saya cek itu bukan anggota kam (PHRI Kabupaten Pangandaran-red),” ungkap Agus Savana saat di konfirmasi melaui pesan WhatsApp.
Meski demikian, Agus menghimbau kepada seluruh pelaku usaha penginapan di Pangandaran agar lebih selektif untuk menerima tamu.
Dia juga meminta ketika melihat ada yang janggal, pihak penginapan atau hotel. Untuk segera melaporkan ke pihak yang berwajib atau Kantor Polisi terdekat.
“Saya menghimbau kepada anggota dan semua penginapan lebih berhati-hati menerima tamu dan identitas lainnya. Kalau ada yang mencurigakan bisa langsung menghubungi keamanan terdekat,” ucapnya.
Baca Juga: Telan Korban, Warga Mangunjaya Pangandaran Desak PLN Perbaiki Jalur
Sebelumnya, Kepala SD di Kota Tasikmalaya Jawa Barat, berinisial UR (55). Di duga telah melakukan perbuatan rudapaksa kepada lima anak di bawah umur di sebuah penginapan, kawasan wisata Pantai Pangandaran.
Dugaan lainnya, yaitu seorang oknum ASN telah melakukan tindakan kekerasan terhadap anak perempuan dibawah umur pada Kamis (11/12/2025) lalu.
Kejadian tersebut terungkap dari kecurigaan sejumlah warga yang mendengar suara teriakan dari kamar penginapan.
Pada kesempatan tersebut, warga langsung melakukan penggerebekan. Dan benar saja di dalam kamar terdapat seorang laki-laki paruh baya (UR) bersama 5 orang anak perempuan yang di perkirakan berusia sekitar 14 tahun.
(Sajidin)


