spot_img
Sabtu 13 Desember 2025
spot_img

Sepanjang 2025, DKPP Kota Bandung Genjot Vaksinasi Rabies

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung. Terus memperkuat upaya pencegahan penyakit hewan menular dengan mengintensifkan program vaksinasi sepanjang tahun 2025.

Salah satu fokus utamanya DKPP Kota Bandung adalah intensif vaksinasi rabies. Bagi hewan yang di nilai bersifat strategis karena berpotensi menular ke manusia.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandy Saefulloh mengatakan, bahwa hingga akhir tahun 2025. Pihaknya telah melaksanakan berbagai jenis vaksinasi untuk hewan ternak maupun hewan peliharaan.

Baca Juga: Stabilkan Harga, Pemkot Bandung Gelar Gerakan Pangan Murah

“Alhamdulillah, tahun ini kita sudah melakukan cukup banyak vaksinasi. Mulai dari vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk sapi, vaksinasi flu burung untuk ternak unggas. Hingga vaksinasi rabies yang menjadi perhatian penting karena bersifat zoonosis,”kata Wilsandy Sabtu (13/12/2025).

Untuk vaksinasi rabies, DKPP menerapkan pendekatan berbasis wilayah. Tim di terjunkan langsung ke kelurahan-kelurahan guna memastikan cakupan vaksinasi merata serta memudahkan pemetaan wilayah yang telah di intervensi.

“Jadi kita datang ke satu wilayah, satu kelurahan, lalu kita intervensi secara menyeluruh. Supaya bisa di petakan mana saja wilayah yang sudah di lakukan vaksinasi,” jelasnya.

Wilsandy menyebut, sepanjang 2025, DKPP telah melaksanakan vaksinasi rabies di seluruh 30 kecamatan di Kota Bandung. Dengan fokus pada satu hingga dua RW di setiap kecamatan. Program ini juga melibatkan PKK Kota Bandung.

Baca Juga: DSDABM Kota Bandung Pastikan Jalan Aman dan Nyaman jelang Nataru

“Terakhir kemarin, jumlah vaksinasi rabies yang kita lakukan hampir 1.000 ekor. Kalau di total keseluruhan tahun ini sudah di atas 2.200 ekor, dan sampai Desember ini jumlahnya mendekati 2.000 ekor,” katanya.

Ajak Stakeholder

Wilsandy mengungkapkan, mayoritas hewan yang di vaksin rabies di Kota Bandung adalah kucing, baik kucing peliharaan maupun kucing liar. Selain itu, vaksinasi juga di berikan kepada anjing, musang, dan kera.

“Kucing masih menjadi yang paling dominan. Untuk kucing liar, selain vaksinasi rabies, kita juga lakukan sterilisasi. Tahun ini sudah ada 1.006 ekor kucing liar yang kita sterilkan,” ungkapnya.

Wilsandy menambahkan, untuk tahun 2026, pihaknya menargetkan peningkatan jumlah dan cakupan vaksinasi rabies dengan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan.

“Kita akan terus tingkatkan. Ke depan, kita juga akan mengajak stakeholder lain, seperti pemerintah provinsi dan perusahaan obat hewan. Untuk memperkuat dan memperluas vaksinasi, baik dari sisi jumlah maupun wilayah,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru