TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Pendidikan agama di Kota Tasikmalaya tak lagi hanya berfokus pada ruang kelas. Lebih dari 250 guru Taman Anak Muslim (TAAM) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) yang bernaung di bawah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) mengikuti workshop penguatan ekonomi kreatif dan pemanfaatan platform digital, Sabtu (13/12/2025).
Kegiatan yang terselenggara di Gedung Dakwah Islam Kota Tasikmalaya ini menjadi terobosan baru dalam upaya meningkatkan kapasitas para pendidik, tidak hanya sebagai pengajar agama, tetapi juga sebagai pelaku ekonomi kreatif di era digital.
Baca Juga: Showroom Mobil Bekas Tasikmalaya Jadi Korban Penipuan BPKB Ganda
Workshop tersebut secara resmi dibuka oleh Ketua BKPRMI Jawa Barat, H. Oleh Soleh. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya literasi teknologi bagi seluruh kader dan pengurus BKPRMI.
“Kita tidak boleh tertinggal. Penguasaan teknologi digital adalah kebutuhan mutlak, baik untuk pengembangan diri, dakwah, maupun pengembangan usaha,” tegas Oleh Soleh.
Ia mendorong para guru TAAM dan MDT untuk berani tampil di ruang digital sebagai influencer dakwah. Menurutnya, konten edukatif keagamaan seperti tata cara salat, adab sehari-hari, hingga proses pembelajaran di madrasah memiliki nilai manfaat besar bagi masyarakat sekaligus berpotensi mendatangkan penghasilan tambahan.
“Para ustadz dan ustadzah punya modal besar. Buatlah konten video edukasi, lakukan siaran langsung saat mengajar, dan manfaatkan media sosial untuk dakwah yang mencerahkan,” ujarnya.
Dorong Kemandirian Ekonomi Berbasis Digital
Senada dengan hal tersebut, Ketua BKPRMI Kota Tasikmalaya, Nuki Anwar Sidik, menjelaskan workshop ini dirancang untuk menggali dan mengembangkan potensi ekonomi seluruh anggota BKPRMI, termasuk badan otonom dan jaringan guru di tingkat akar rumput.
“Pengembangan ekonomi kreatif ini berfokus pada pemanfaatan digitalisasi agar para guru dan anggota BKPRMI bisa memperoleh penghasilan tambahan,” jelas Nuki.
Ia mengungkapkan, BKPRMI Kota Tasikmalaya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam penguatan ekonomi digital. Di antaranya adalah membantu pemasaran produk UMKM dan usaha kreatif remaja masjid melalui platform digital. Serta menyediakan wadah bagi para guru untuk memasarkan ide pembelajaran dan materi ajar secara lebih luas melalui Lembaga Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Investasi (LPPEKIN).
Selain itu, para peserta juga mendapat pembekalan keterampilan mengoptimalkan penggunaan telepon pintar. Agar tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga sarana produktif penghasil pendapatan melalui berbagai platform digital.
Dengan program ini, BKPRMI Kota Tasikmalaya menegaskan komitmennya untuk mengembangkan kemandirian ekonomi berbasis komunitas, seiring dengan kemajuan teknologi. Harapannya para guru TAAM dan MDT mampu bertransformasi menjadi pendidik sekaligus kreator yang berdaya saing dan mandiri secara ekonomi.
(Abdul)


