spot_img
Sabtu 13 Desember 2025
spot_img

Bibit Siklon Ancam Jabar Selatan, BPBD Pangandaran Imbau Warga Siaga

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mewaspadai munculnya bibit siklon di wilayah Samudera Hindia, mulai dari perairan Sumatra hingga Bali. Fenomena tersebut diperkirakan berdampak pada wilayah Jawa Barat bagian selatan, termasuk Kabupaten Pangandaran.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Pangandaran, Supiatno, mengatakan dampak cuaca ekstrem diprediksi mencapai puncaknya pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026.

Baca Juga: Kasus Dugaan Rudapaksa Anak Dibawah Umur, Jadi Perhatian Serius Polres Pangandaran

“Puncak dampaknya diperkirakan terjadi pada Desember hingga Januari. Ini merupakan periode rawan cuaca ekstrem,” ujar Supiatno saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (13/12/2025).

Ia menjelaskan, pada periode tersebut berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sangat lebat yang disertai petir. Kemudian potensi angin kencang, hingga angin puting beliung. Kondisi tersebut dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

“Tidak menutup kemungkinan akan kembali terjadi bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah,” katanya.

BPBD Kabupaten Pangandaran pun mengimbau seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya warga yang bermukim di wilayah rawan bencana. Daerah dengan potensi longsor di antaranya Kecamatan Kalipucang dan Kecamatan Langkaplancar.

Wilayah Rawan Banjir di Pangandaran

Sementara itu, wilayah yang kerap terdampak banjir meliputi Kecamatan Kalipucang, Padaherang, serta Kecamatan Mangunjaya.

“Kami mengimbau masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan, agar selalu waspada. Kemudia selalu siap siaga dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di akhir tahun ini,” ucap Supiatno.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Pangandaran bersama sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait terus melakukan berbagai upaya mitigasi. Salah satunya melalui edukasi kepada masyarakat mengenai potensi dan dampak cuaca ekstrem.

“Selain itu, bersama Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya, dilakukan penertiban pohon-pohon di sepanjang bahu jalan yang berpotensi tumbang dan membahayakan keselamatan pengguna jalan,” jelasnya.

Supiatno juga mengapresiasi peran aktif TNI dan Polri yang selama ini menjadi garda terdepan dalam melakukan asesmen cepat terhadap kejadian bencana di sejumlah titik wilayah Kabupaten Pangandaran.

“Sinergi lintas sektor ini sangat penting dalam upaya penanganan dan pengurangan risiko bencana,” pungkasnya.

(Sajidin)

spot_img

Berita Terbaru