spot_img
Rabu 10 Desember 2025
spot_img

Dicky Candra Panen Melon di Karang Resik Tasikmalaya

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Lahan tidur di kawasan eks objek wisata Karang Resik, Kota Tasikmalaya, kini menjelma menjadi kawasan agrowisata melon yang produktif berkat pengembangan yang dilakukan PT Tribrata Sinergy Utama. Ribuan pohon melon montong tumbuh subur, dan petani milenial asal Tasikmalaya, Hilman, kini bersiap memasuki panen raya.

Kebun melon yang menjadi destinasi baru ini juga dikunjungi Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Dicky Candra Negara, bersama istrinya, Rani Permayani Candra. Didampingi Kepala DKP3 Kota Tasikmalaya, Elly Suminar, mereka turut merasakan pengalaman memanen buah melon, Rabu (10/12/2025).

Baca Juga: Pemkot Tasikmalaya Mulai Susun Arah Kebijakan Pembangunan 2027 Lewat Kick Off RKPD

Hamparan tanaman melon yang menghijau serta suasana santai saat memetik buah langsung dari pohonnya menghadirkan kesan tersendiri. Sesekali, Dicky dan sang istri pun mencicipi melon segar yang baru dipetik.

Dicky Candra menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas keberhasilan Hilman mengubah lahan tidak produktif menjadi kawasan pertanian bernilai tinggi.

“Bertani itu pekerjaan mulia dan tidak seburuk yang dibayangkan anak-anak muda. Hilman membuktikan bahwa petani milenial bisa menghasilkan pendapatan ratusan juta rupiah dalam sekali panen,” kata Dicky.

Menurutnya, ketekunan dan disiplin menjadi kunci dari setiap usaha yang ingin sukses. Ia menekankan bahwa profesi petani bukan pekerjaan kuno, melainkan peluang ekonomi yang sangat menjanjikan jika ditekuni serius.

“Banyak potensi pertanian di Tasikmalaya yang masih bisa digali. Mulai dari melon, buah naga, cabai, dan komoditas lainnya. Pasarnya besar dan terus tumbuh,” ujarnya.

Petani Milenial yang Kreatif dan Inovatif

Dicky berharap keberhasilan Hilman dapat mendorong lebih banyak anak muda Tasikmalaya untuk terjun ke dunia pertanian sebagai petani milenial yang kreatif dan inovatif.

“Saya mengajak generasi muda untuk melihat pertanian sebagai peluang karier. Hilman menjadi contoh nyata bahwa pertanian dapat meningkatkan ekonomi keluarga sekaligus membuka lapangan kerja,” jelasnya.

Sementara itu, Hilman menceritakan awal perjalanannya yang bermula dari menanam melon di atap rumah seluas 6×4 meter. Dari lahan kecil itu, ia mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp1 juta pada panen pertama.

“Dari situ saya mulai berpikir untuk memperluas lahan agar bisa mendapat hasil lebih besar. Akhirnya saya kembangkan hingga menjadi seperti sekarang,” tutur Hilman.

Saat usahanya mulai berkembang pesat, Hilman memutuskan untuk resign dari pekerjaannya di dunia perbankan dan fokus menjadi petani melon.

“Saya berlatar belakang ekonomi dan pernah bekerja di bank, tapi saya tinggalkan itu untuk menekuni pertanian melon yang jauh lebih menjanjikan,” ujarnya.

Kini, usaha green house melon yang ia kelola berkembang di beberapa daerah, termasuk Ciamis, Tasikmalaya, hingga Yogyakarta. Dalam sekali panen, Hilman mampu menghasilkan lebih dari 40 ton melon dengan omzet mencapai Rp150 juta.

“Permintaan dalam negeri saja masih belum bisa kami penuhi sepenuhnya,” katanya.

(Seda)

spot_img

Berita Terbaru