spot_img
Senin 8 Desember 2025
spot_img

Tingginya Pernikahan di Bawah Umur, Jadi Sorotan Bupati Garut

GARUT, FOKUSJabar.id:  Tingginya angka pernikahan di bawah umur, jadi sorotan Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin. Tidak hanya itu, rendahnya pendidikan perempuan, dan masalah kesehatan ibu dan bayi juga menjadi perhatian.

“Dan masalah tersebut tidak dapat di selesaikan oleh pemerintah daerah sendirian, dan ini tantangan yang di hadapi Kabupaten Garut,” ungkap Abdusy Syakur Amin, di acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Garut di Gedung Pendopo, Minggu (7/12/2025) kemarin. 

Dengan demikian, kata Syakur, bahwa perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan organisasi perempuan dalam menekan angka pernikahan dini serta kematian ibu dan bayi di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Kantor Pemasaran Perum BPI Cisurupan Garut Ludes Terbakar

“Masyarakat kita banyak, masalah yang di hadapi Garut juga komplek. Tidak mungkin hanya di selesaikan oleh pemerintah kabupaten saja. Itulah mengapa kolaborasi sangat krusial,” tegasnya.

Dia juga menyambut baik visi Responsif, Solutif, dan Progresif yang di usung Fatayat NU. Syakur berharap organisasi ini peka terhadap isu-isu sosial di lingkungan sekitar.

Di sisi lain Bupati Abdusy Syakur Amin menyampaikan apresiasi tinggi atas transformasi yang di lakukan Fatayat NU Kabupaten Garut. Menurutnya, kepemimpinan baru organisasi ini telah menunjukkan kemandirian dan kesiapan menghadapi era digitalisasi.

“Saya perhatikan, Fatayat kita ini sudah bertransformasi menjadi organisasi yang memiliki kemandirian dan kepemimpinan dalam era digitalisasi. Ini sangat membanggakan,” ujarnya.

Baca Juga: Wabup Garut Tinjau Lokasi Banjir Wanaraja

Peneguhan Komitmen Perempuan Digdaya

Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Garut masa khidmat 2025–2030, Dr. Hj. Ernawati, M.Pd.I., menyatakan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni struktural, melainkan peneguhan komitmen.

Mengusung tema “Transformasi Peran Fatayat NU Garut Menuju Kemandirian dan Kepemimpinan Perempuan di Era Digital”.

Ernawati menekankan pentingnya peran strategis perempuan di berbagai sektor.

“Perempuan, khususnya Fatayat, kini berada pada titik penting untuk mengambil peran strategis dalam pendidikan, sosial, ekonomi, dan digitalisasi di tengah masyarakat,” jelas Ernawati.

Ia menargetkan dalam lima tahun ke depan, organisasi ini mampu melahirkan “Perempuan Garut yang Digdaya”—yakni perempuan yang mandiri, percaya diri, dan berdaya saing di ruang publik maupun domestik.

(Y.A. Supianto) 

spot_img

Berita Terbaru