spot_img
Senin 8 Desember 2025
spot_img

DPRD Kota Tasikmalaya Soroti Proyek Jalan Rasa Sungai, Drainase Diabaikan, Anggaran Terbuang

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Hujan deras yang hampir setiap hari mengguyur Kota Tasikmalaya dalam beberapa pekan terakhir mengubah wajah kota menjadi kawasan rawan genangan. Jalan-jalan protokol yang seharusnya menjadi jalur utama mobilitas justru kerap berubah menjadi aliran sungai kecil akibat luapan air yang tak tertampung.

Fenomena ini bukan semata-mata disebabkan tingginya curah hujan, tetapi lebih pada kesalahan mendasar dalam proses pembangunan infrastruktur. Sistem drainase yang diabaikan menjadi persoalan klasik yang terus berulang dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Cucu Bung Karno, Puti Guntur Soekarno Resmi Buka Konfercab PDI Perjuangan se-Priangan Timur di Tasikmalaya

Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H. Aslim, menyoroti secara tegas lemahnya perencanaan pembangunan jalan oleh Pemerintah Daerah. Menurutnya, prioritas pembangunan selama ini terbalik: fokus pada pengaspalan tanpa memperbaiki atau membangun drainase terlebih dahulu.

“Seharusnya drainase dulu yang dibangun baru kemudian jalan. Tapi kita justru mengejar pengaspalan, sementara drainasenya dibiarkan. Alhasil, belum setahun jalan sudah rusak,” tegas Aslim.

Jalan Mangin Jadi Contoh Kegagalan Perencanaan

Aslim mencontohkan pembangunan Jalan Mangin (Mangkubumi–Indihiang) yang dinilai tidak memiliki perencanaan irigasi yang matang. Dampaknya, genangan air mudah merusak struktur jalan hingga akhirnya rusak sebelum waktunya.

Fenomena kerusakan cepat ini terus terulang di berbagai titik, menandakan tidak adanya drainase memadai di sepanjang ruas-ruas jalan tersebut.

Ia menilai kondisi ini bukan hanya menimbulkan ketidaknyamanan warga, tetapi juga memicu pemborosan anggaran daerah. Setiap tahun, anggaran besar tersedot untuk memperbaiki jalan yang baru saja diaspal, alih-alih memperkuat sistem dasar berupa drainase.

Desakan Pengawasan Ketat dan Perbaikan Tata Kelola Sampah

Untuk memutus siklus kerusakan jalan yang terus berulang, Aslim meminta adanya pengawasan ketat baik dari internal maupun eksternal terhadap pembangunan jalan dan sistem irigasi.

“Kita harus duduk bersama Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan masalah ini. Ini sudah jelas pemborosan anggaran,” ujarnya.

Tidak hanya masalah drainase, persoalan tata kelola sampah juga disebut menjadi penyumbang utama banjir dan genangan. Saluran yang tersumbat sampah membuat air tidak dapat mengalir dengan baik saat hujan deras.

Oleh karena itu, DPRD mendesak Pemkot Tasikmalaya untuk segera memperbaiki pola pembangunan jalan. Drainase harus menjadi prioritas utama, kemudian pengaspalan dilakukan setelah fondasi infrastruktur siap.

Jika pembenahan tidak segera dilakukan, Tasikmalaya terancam terus menyandang julukan musiman sebagai “Kota Banjir Dadakan”.

(Abdul)

spot_img

Berita Terbaru