BANDUNG, FOKUSJabar.id: Memasuki musim hujan, debit Sungai Cikapundung Kota Bandung kembali mengalami peningkatan dan memicu kewaspadaan warga yang tinggal di bantaran sungai.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung mengingatkan, meski kenaikan masih dalam batas aman. Namun potensi banjir tetap mengintai apabila hujan turun dengan intensitas tinggi dan durasi panjang.
BACA JUGA:
Sampah Serbu Kota Bandung, DLH Minta Tambahan Dukungan
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bandung, Amires Pahala mengatakan, kenaikan debit air sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir.
“Kita kemarin sudah mewaspadai beberapa area karena debit air Cikapundung agak naik. Kita infokan ke wilayah, ke kelurahan untuk segera waspada,” kata Amires saat dikonfirmasi, Sabtu (6/12/2025).
Amires mengungkapkan, dari hasil pemantauan, debit air sempat naik hampir dua meter di kawasan Tahura. Meski begitu, kondisinya belum dinilai membahayakan.
“Kemarin sempat naik di atas di Tahura hampir 2 meter. Kita infokan ke bawah, emang ada kenaikan tapi masih belum membahayakan. Kita pantau terus, akhirnya menyurut, tapi itu terus kita pantau,” ungkapnya.
BPBD juga telah memetakan sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak jika debit Sungai Cikapundung meluap, terutama kawasan permukiman padat yang berada dekat aliran sungai.
BACA JUGA:
Anggaran Sampah 2026 Turun, DLH Kota Bandung Lakukan Penyesuaian Layanan
“Sepanjang Tamansari itu kita pantau karena ada juga potensi banjir. Terus yang di Braga dan di Gang Apandi, kita pantau juga. Pagarsih, Gang Tresna itu kita pantau karena meski hujannya tidak terlalu besar, tapi di atas besar jadi air naik,” jelasnya.
Amires menambahkan, BPBD saat ini baru memiliki alat pantau debit air di Sungai Cikapundung sehingga informasi kenaikan debit langsung disampaikan kepada aparat kewilayahan untuk langkah antisipatif.
“Kita belum punya lagi di sungai-sungai yang lain. Nah yang pasti kalau sudah ada kenaikan, kita informasikan kepada wilayahnya untuk mewaspadai, dan jika memang terus naik, kita evakuasi karena kan di Gang Apandi sudah punya tempat evakuasi tersendiri,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)


