spot_img
Jumat 5 Desember 2025
spot_img

Anggaran Sampah 2026 Turun, DLH Kota Bandung Lakukan Penyesuaian Layanan

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung memastikan anggaran pengelolaan sampah tahun 2026 akan mengalami penurunan.

Penurunan tersebut terjadi imbas berkurangnya transfer dana dari pemerintah pusat kepada daerah.

BACA JUGA:

262 Atlet dari 24 Provinsi Siap Rebut Gelar Terbaik di Kejurnas Pelajar Tarung Derajat 2025 Kota Bandung

Kepala DLH Kota Bandung, Darto mengatakan, selama 2025 kebutuhan anggaran untuk operasional kebersihan berada di kisaran Rp290–300 milyar per tahun, mencakup penyapuan jalan, pengangkutan, hingga pengolahan sampah.

“Dana ini menjadi tulang punggung operasional kebersihan kota, termasuk biaya bahan bakar kendaraan pengangkut sebagai pos terbesar,” kata Darto, Jumat (5/12/2025).

Namun pada 2026, proyeksi anggaran menunjukkan kecenderungan berbeda. Darto menyebut, penurunan terjadi karena transfer dana daerah yang sebelumnya berada di kisaran Rp400 milyar kini turun ke angka tiga ratus sekian.

“Yang kemarin rata-rata dikisaran Rp400 milyar. Sekarang tinggal di angka tiga ratusan. Angkanya belum final,” katanya.

Darto menjelaskan, sebagian besar anggaran dialokasikan untuk kegiatan lapangan seperti penyapuan dan pengangkutan sampah dari permukiman serta fasilitas publik.

Selain itu, dana juga digunakan untuk kebutuhan pegawai, termasuk tim monitoring dan tata kelola (MOTAH) yang mengawasi pelaksanaan teknis kebersihan.

BACA JUGA:

Pembangunan BRT, Pemkot Bandung Jamin PKL Tetap Berjalan

Meski anggaran menyusut, Darto memastikan pelayanan kebersihan tetap menjadi prioritas. DLH kini melakukan evaluasi dan penyesuaian operasional agar pengurangan anggaran tidak berdampak pada layanan masyarakat.

“Kami melakukan penyesuaian, memastikan layanan kebersihan tetap berjalan walau ruang fiskalnya menurun,” katanya.

Menurutnya, penyesuaian strategi operasional menjadi penting. Mengingat kebutuhan kebersihan kota terus meningkat seiring bertambahnya aktivitas warga dan volume sampah.

“Pemkot Bandung juga tengah mengkaji alternatif pembiayaan lain untuk menjaga stabilitas layanan dasar,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru