PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Pengerjaan revitalisasi gedung PAUD, SD hingga SMP di Kabupaten Pangandaran nyaris rampung 100 persen.
Namun revitalisasi gedung SMP sempat molor karena terbentur dengan kondisi cuaca ekstrem.
BACA JUGA:
Polres Pangandaran Siagakan Pengamanan Nataru, Libatkan FKUB dan Ormas
Plt Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Darso mengungkapkan, seharusnya revitalisasi pembangunan SMP rampung pada pertengahan November, tetapi sempat tertunda beberapa hari ke depan.
“Di SMP ada bangunan yang tidak sesuai direncanakan karena berkaitan dengan kondisi alam (curah hujan tinggi),” kata Darso di ruang kerjanya, Rabu (3/12/2025).
Meski demikian, keterlambatan tersebut bukan suatu masalah yang serius. Sebab pihaknya telah membuat berita acara dan langsung berkoordinasi dengan pihak kementerian atas masalah yang terjadi.
“Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik,” ujarnya.
Berbeda dengan pembangunan PAUD. Menurut Darso, bangunan sekolah tersebut berjalan sesuai waktu yang ditentukan.
Sementara untuk pembangunan gedung SD, Dia mengatakan penyaluran anggaran terakhir. Untuk itu, deadline waktunya sampai akhir Desember.
BACA JUGA:
Diskominfo Pangandaran Ungkap Penipuan Online
“Tapi saya lihat untuk keseluruhan di jenjang SD, Alhamdulillah diawal Desember ini sudah mulai finishing. Mudah-mudahan sebelum 31 Desember semua bangunan Revitalisasi SD sudah selesai,” katanya.
Untuk informasi tambahan, bangunan revitalisasi pada jenjang PAUD mendapat sebanyak 8 sekolah. Sedangkan untuk SD 5 unit dan SMP sebanyak 6 unit.
Menurut Darso, jumlah nominal terbanyak mendapat program bantuan revitalisasi pada jenjang SMP, karena mengingat jumlah yang dikerjakan cukup banyak. Namun tidak mengetahui nominalnya secara pasti.
“Tapi untuk di jenjang SD paling besar di angka Rp800 jutaan. Bahkan ada satu sekolah mendapatkan Rp106 juta. Itu hanya revitalisasi bangunan toilet,” katanya.
Saat ini, kondisi bangunan yang masih membutuhkan renovasi di kabupaten Pangandaran sekitar 40 persen dari jumlah 282 sekolah meliputi sekolah negeri dan lima sekolah swasta.
“Mudah-mudahan di tahun 2026 nanti kuota untuk program revitalisasi bisa bertambah,” pungkasnya.
(Sajidin)


