SUKABUMI, FOKUSJabar.id: Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (KDM) segera melakukan penanganan hutan yang rusak pada Desember 2025.
Tujuan penanganan tersebut untuk menekan potensi terjadi bencana alam.
BACA JUGA:
Gubernur Jabar Dorong 1 Kecamatan 1 Lapangan Standar Nasional, Persib Siap Bersinergi
Menurut Gubernur Jabar, penanganan hutan rusak akan dilakukan secara bertahap. Yakni dengan cara menanam pohon dan merawatnya secara optimal.
“Kondisi hutan Jawa Barat 80 persen dalam keadaan rusak,” kata KDM setelah menghadiri peresmian CSR Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Kampung Adat Cipta Rasa, Desa Sirnarasa, Kabupaten Sukabumi, Senin (1/12/2025).
Dedi Mulyadi menyebut, Pemprov Jabar bakal melibatkan masyarakat dalam penanganan hutan yang rusak.
Setiap hektare hutan akan dikelola oleh dua warga yang bertugas menanam sekaligus merawat pohon hingga kokoh dan kuat.
“Mereka mendapat upah Rp50 ribu setiap hari,” kata Dedi Mulyadi.
BACA JUGA:
Gubernur Jabar: Sunda adalah Laboratorium Hidup
KDM menyebut, Pemprov Jabar akan menentukan jenis pohon yang ditanam dalam penanganan hutan rusak. Mulai dari beringin sampai nangka.
“Kita tanami perpaduan pohon hutan yang tidak bisa ditebang dan pohon produktif. Seperti pete, jengkoldan nangka. Sehingga masyarakat dalam jangka panjang mendapat hasilnya,” pungkas Gubernur.
(Bambang Fouristian)
 segera melakukan penanganan hutan yang rusak pada Desember 2025. Tujuan penanganan tersebut untuk){kind=link}