spot_img
Minggu 23 November 2025
spot_img

Gubernur Jabar: Sunda adalah Laboratorium Hidup

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (KDM) menilai, Sunda tidak hanya soal suku, ras atau sekadar urusan geografis.

Namun menurtnya, Sunda sebagai “laboratorium hidup” yang memberikan banyak pelajaran. Seperti konsep tata ruang.

BACA JUGA:

Gubernur Jabar Terima Manifesto dari Masyarakat Sunda

Dalam konsep tata ruang Sunda terdapat prinsip, gunung kudu awian, lengkob kudu balongan, lebak kudu sawahan. Artinya, kawasan perbukitan harus tetap hijau dan ditumbuhi tanaman-tanaman berkayu sebagai penyangga tanah agar tak terjadi erosi atau longsor.

Kemudian ‘lengkob’ yang artinya daerah lembah sepatutnya memiliki kantung-kantung air seperti balong, kolam atau danau.

Lebak atau kawasan datar dapat menjadi areal persawahan yang ditanami padi sebagai sumber makanan pokok.

“Jika konsep tata ruang Sunda diterapkan dengan baik, dapat meminimalisir terjadinya bencana hidrologis. Mulai dari tanah longsor di kawasan hulu hingga banjir di kawasan dataran,” kata Gubernur Jabar.

Oleh karena itu, pembangunan di Jabar perlu mengembalikan konsep tata ruang Sunda.

Saat ini, pihaknya membongkar bangunan di sempadan sungai agar aliran air bisa lancar. Alih fugsi lahan dilarang sebab sebisa mungkin alam harus kembali ke fungsi alaminya.

BACA JUGA:

Bupati Garut: Budaya sebagai Spirit Hidup dan Pilar Pariwisata Jabar

Gubernur Jabar menegaskan, para pemangku kepentingan perlu belajar kepada masyarakat adat Sunda soal pembangunan berkelanjutan, ketahanan pangan hingga kehidupan sosiokultural yang harmonis.

“Maka kepada para birokrat, politisi dan para pemangku kepentingan lainnya, masyarakat adat jangan dikenalkan dengan ‘budaya proposal’ karena itu akan bersebrangan nilai-nilai adat budaya,” pungkas KDM.

(Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru