TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) yang digelar di City Hotel Tasikmalaya, Sabtu (22/11/2025) berjalan lancar dan penuh khidmat. Agenda utama kegiatan yang dimulai sejak pagi ini adalah pemilihan Ketua DKKT periode 2025–2030.
Acara dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Dicky Candra Negara, dan dihadiri puluhan perwakilan rumpun kesenian yang tergabung dalam DKKT. Tak hanya itu, delapan kandidat Ketua DKKT turut hadir, yakni Aang, Hendra, Andi Ibo, Pongkir Wijaya, Ki Lanang, Tatang Pahat, Kang Iip, dan Cevi Whiesa.
Baca Juga: Kemensos dan Pemkot Tasikmalaya Kompak Perkuat Sekolah Rakyat, Fokus Atasi Kemiskinan Pendidikan
Proses musyawarah berlangsung dinamis dan cukup panjang hingga petang hari. Meski demikian, antusiasme peserta tidak surut demi melahirkan sosok pemimpin baru bagi dunia kesenian Kota Tasikmalaya.
Hasil akhir musyawarah menetapkan Tatang Suprihatna Sumpena, atau lebih dikenal dengan nama Tatang Pahat, sebagai Ketua DKKT terpilih untuk periode 2025–2030. Dari total 51 hak suara, Tatang Pahat meraih 26 suara, unggul jauh dari para kandidat lainnya. Adapun perolehan suara lainnya yakni:
- Hendra: 12 suara
- Andi Ibo: 5 suara
- Kang Iip: 4 suara
- Cevi Whiesa: 3 suara
- Ki Lanang: 1 suara
- Pongkir Wijaya & Aang: nihil suara
Usai terpilih, Tatang Pahat menyampaikan bahwa amanah ini merupakan kepercayaan besar yang akan ia jalankan dengan penuh tanggung jawab.
“Ini adalah amanah dari teman-teman semua. Saya mohon dukungan agar bisa menjalankan tanggung jawab ini dengan baik,” ujar Tatang.
Komitmen dan Gagasan Kreatif
Ia berkomitmen untuk menghadirkan gagasan kreatif demi memajukan ragam seni dan pergerakan DKKT ke depan.
“Saya siap mewakafkan diri untuk kemajuan DKKT. Harapannya, keberadaan DKKT dapat memberi dampak nyata bagi perkembangan kesenian di Kota Tasikmalaya,” tambahnya.
Tatang juga menekankan pentingnya memperkuat ruang-ruang ekspresi seni di masyarakat agar tercipta iklim berkesenian yang hidup, kreatif, dan berkelanjutan.
“Ruang berkesenian harus terus kita hidupkan. Ini wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan minat, bakat, sekaligus melestarikan budaya kita,” katanya.
Ia berjanji segera menyusun program strategis sebagai langkah awal masa kepemimpinannya.
“Program kerja harus segera dirumuskan agar kita bisa bergerak cepat. Saya ingin napas seni dan budaya di Tasikmalaya terus berdenyut dan terbang lebih tinggi,” tuturnya.
Menurutnya, Kota Tasikmalaya yang terkenal sebagai Mutiara Priangan Timur memiliki potensi seni budaya besar yang harus terus diperkuat agar menjadi identitas dan kebanggaan daerah.
(Seda)


