BANDUNG,FOKUS,Jabar.id: Pemkot Bandung tengah memperkuat ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan melalui pengembangan ekonomi sirkular yang menghubungkan tiga program utama. Yakni, Kang Pisman, Buruan Sae dan Dapur Dasyat.
Hal ini dilakukan untuk memastikan suplai pangan tetap stabil. Sekaligus meningkatkan efisiensi pengolahan sampah dan pemenuhan gizi masyarakat.
BACA JUGA:
DLH Bandung Kebut Pembersihan TPS, Siapkan Skema Baru Atasi Penumpukan Sampah
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyampaikan, kolaborasi ketiga program tersebut bukan hanya meningkatkan produksi pangan lokal, Tetapi membangun kepercayaan masyarakat terhadap ketersediaan kebutuhan pokok.
“Ini salah satu tujuannya, menimbulkan kepercayaan psikologis kepada masyarakat bahwa suplai kebutuhan pokok itu akan selalu ada. Bahkan dari lingkungan rumah sekalipun,” kata Farhan di Hotel Mercure Kota Bandung, Kamis (20/11/2025).
Farhan menyebut, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, namun dinilai masih wajar. Cabai naik karena cuaca buruk, bawang stabil, daging tetap normal, daging Ayam naik.
“Inflasi kita waspadai, tapi masih di bawah 3 persen. Kita percaya diri. Namun tidak mau berlebihan,” katanya.
Meski begitu, Farhan memastikan stok pangan di Kota Bandung aman. Namun, produksi cabai sedikit menurun. DKPP pun mengantisipasi dengan membagikan bibit cabai ke seluruh kelompok Buruan Sae.
Farhan menjelaskan, Dapur Dasyat menjadi ujung dari rantai ekonomi sirkular. Program yang dikelola DPKP ini menyediakan makanan bergizi bagi anak stunting, ibu hamil, dan ibu menyusui.
BACA JUGA:
Buka 10 Ribu Lowongan, Job Fair Bandung 2025 Sasar Penurunan Pengangguran
Bahan pangan berasal dari Buruan Sae yang memanfaatkan kompos hasil program Kang Pisman.
“Dapur Dasyat yang juga berencana memanfaatkan anggaran untuk memperbaiki gizi anak-anak stunting, ibu menyusui dan ibu hamil. Nah Buruan Sae itu memanfaatkan kompos, pupuk yang dihasilkan oleh Kang Pisman dari DLH. Ini semua bagian dari konsep ekonomi sirkular,” jelasnya.
Meski masing-masing program sudah berjalan, integrasinya sebagai sistem sirkular baru akan diluncurkan dalam beberapa minggu ke depan.
Pemkot juga memastikan suplai ke pasar tetap terjaga serta terus meningkatkan kapasitas pemilahan, pengolahan, pemanfaatan, dan pemusnahan sampah kota.
“Kita memastikan pasar-pasar mendapatkan suplai yang cukup. Kemudian masalah sampah akan kita perbaiki bersama-sama. Terutama peningkatan kapasitas pemilahan, pengolahan, pemanfaatan dan pemusnahan,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)


