BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (KDM) menegaskan, produktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak ditentukan hadir atau tidaknya pegawai di kantor. Namun oleh kualitas perencanaan dan capaian kinerja.
Menurut Gubernur Jabar, bekerja di era digital dapat dilakukan dari mana saja tanpa mengurangi tanggung jawab.
BACA JUGA:
Gubernur Jabar-Dirut KAI Kolaborasi Hadirkan Kereta Petani dan Pedagang
“Saya sendiri sebagai gubernur jarang bekerja di kantor. Keliling mengeksekusi setiap masalah di berbagai tempat,” kata Dedi Mulyadi.
KDM megatakan, digitalisasi memberikan fleksibilitas bagi ASN untuk tetap produktif sambil menjalankan peran keluarga.
Dedi Mulyadi mencontohkan, pegawai bisa tetap bekerja sambil mengasuh anak atau merawat orangtua yang sakit dengan dukungan perangkat digital.
“Secara prinsip yang penting, progres pekerjaan sesuai dengan tupoksinya dan bisa dijalankan dengan baik,” tegasnya.
Gubernur Jabar menyebut, kerja fleksibel juga dapat mengurangi beban negara. Seperti pemakaian listrik dan air di kantor, jaringan internet hingga bahan bakar operasional.
KDM menyampaikan, ASN yang memiliki orangtua sakit. Terutama ibu dapat mengajukan cuti untuk merawatnya.
BACA JUGA:
Gubernur Jabar Larang Truk ODOL Beroperasi 2 Januari 2026
“Bagi ASN yang ibunya sakit. Apalagi sakit stroke, saya beri cuti untuk merawat. Saya orang yang sangat mencintai ibu,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga memberikan kelonggaran bagi ASN untuk tidak masuk kerja saat merayakan ulang tahun ibu mereka.
Kebijakan tersebut merupakan bentuk penghargaan terhadap nilai keluarga.
“Saya juga memberikan ruang bagi ASN. Ketika ibunya ulang tahun, boleh tidak masuk kantor,” katanya.
Gubernur menegaskan, produktivitas publik diukur dari kualitas perencanaan, ketepatan belanja, serapan anggaran dan kompetensi ASN. Bukan dari banyaknya pegawai yang hadir di kantor.
“Nanti diatur oleh Kepala BKD dan Pak Sekda. Jangan terlalu banyak orang di kantor jika tidak produktif,” kata KDM.
Meski demikian, Dia memastikan perhatian khusus bagi ASN yang bekerja di lapangan dan menghadapi risiko tinggi. Seperti menutup tambang ilegal, mengawasi pembangunan jalan, jembatan hingga irigasi.
“Saya berkomitmen, bagi para pegawai lapangan yang penuh dengan resiko. Seperti resiko menutup tambang, resiko dari ancaman, mengawasi pekerjaan bangunan, jalan, jembatan dan irigasi akan ditingkatkan tunjangan mereka,” tegasnya.
BACA JUGA:
Gubernur Jabar Dorong Kabupaten/Kota Punya Kampung Budaya
Gubernur Jabar berharap, pembinaan kepegawaian ini dapat menambah semangat seluruh ASN.
(Bambang Fouristian)


