BANDUNG,FOKUSJabar.id: Memasuki musim hujan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mulai mencatat peningkatan kasus kerusakan pada Penerangan Jalan Umum (PJU). Kondisi ini dipicu usia instalasi yang telah melewati masa pemeliharaan, ditambah cuaca ekstrem yang mempercepat kerusakan kabel dan komponen listrik.
Kabid Sarana dan Prasarana Dishub Kota Bandung, Panji Kharismadi, mengungkapkan bahwa sebagian besar gangguan terjadi pada kabel-kabel yang sudah menua. Setelah melewati musim kemarau panjang, kabel PJU menjadi getas akibat panas. Ketika memasuki musim hujan, kelembapan dan air yang meresap memicu korosi sehingga menyebabkan korsleting dan gangguan kelistrikan.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Akan Selidiki Insiden Kecelakaan Diduga Akibat Proyek Galian di Cigondewah
“Kerusakan sering terjadi karena usia PJU sudah melewati masa pemeliharaan. Faktor cuaca juga sangat berpengaruh. Setelah kemarau panjang, banyak kabel yang getas, lalu ketika musim hujan datang terjadi korosi yang memicu gangguan kelistrikan,” ujar Panji, Selasa (18/11/2025).
Panji menegaskan bahwa musim hujan merupakan periode paling rawan kerusakan PJU. Kabel lama yang sebelumnya masih berfungsi saat kemarau, mudah korslet ketika terpapar air.
“Di musim kemarau, meskipun kabel getas, biasanya masih bisa menyala karena tidak terkena air. Tapi saat musim hujan, kabel-kabel yang sudah berumur ketika terkena air sangat mudah mengalami korsleting,” jelasnya.
Menurut catatan Dishub, laporan kerusakan PJU terbanyak berasal dari kawasan Bandung utara dan Bandung Barat. Hal ini sejalan dengan tingginya populasi PJU yang terpasang di kedua wilayah tersebut.
“Daerah utara dan Bandung Barat paling banyak laporannya, karena jumlah PJU di sana cukup tinggi,” tambah Panji.
Dishub Kota Bandung memastikan akan terus melakukan pemantauan dan perbaikan berkala untuk menjaga kualitas penerangan jalan sepanjang musim hujan.
(Yusuf Mugni)


