spot_img
Sabtu 15 November 2025
spot_img

PT Jamkrida Jabar Selaraskan Implementasi Aturan Baru Lewat Inklusi Keuangan 2025

BANDUNG,FOKUSJabar.id: PT Jamkrida Jabar gelar Inklusi Keuangan 2025 di Hotel Aryaduta Kota Bandung, Jumat (14/11/2025). Hal itu dilakukan sebagai langkah memperkuat koordinasi dengan perbankan dan lembaga penjaminan dalam menghadapi regulasi baru industri penjaminan.

Kegiatan  ini menjadi momentum untuk menyamakan persepsi seluruh mitra terkait penerapan regulasi baru industri penjaminan yang mulai diberlakukan tahun ini.

Direktur Utama PT Jamkrida Jabar, Boby Cahyadi mengatakan, pentingnya kolaborasi yang solid dengan seluruh mitra agar implementasi regulasi baru dapat berjalan efektif dan memberikan kepastian dalam pelaksanaan penjaminan ke depan.

BACA JUGA: Dirut PT Jamkrida Jabar dapat Penghargaan Peningkatan Permodalan

“Tujuannya untuk mensosialisasikan peraturan baru dari y sekaligus menyamakan persepsi mengenai pelaksanaannya seperti apa. Kami berharap kegiatan ini membuat Jamkrida Jabar dan mitra-mitra perbankan berada dalam satu frekuensi,”kata Boby.

Menurutnya, acara ini tidak hanya ditujukan bagi mitra yang sudah bekerja sama, tetapi juga pihak yang belum menjalin kemitraan. Bahkan kompetitor turut diundang agar pemahaman terhadap regulasi baru dapat merata.

“Yang namanya inklusi tidak terbatas hanya pada nasabah kami. Bahkan kompetitor pun kami undang untuk sama-sama membedah isi POJK 11. Kami juga menghadirkan regulator, Pak Herbet, untuk menjelaskan secara langsung,” katanya.

Boby berharap, kegiatan ini bisa membuka peluang kerja sama baru dari berbagai lembaga keuangan, termasuk beberapa bank daerah yang belum menjadi mitra Jamkrida Jabar.

Sejak menjabat pada September lalu, Boby melakukan pembenahan struktur keuangan perusahaan melalui penguatan reasuransi dan regenerasi, serta penentuan risk appetite produk. Fokus Jamkrida Jabar ke depan adalah meningkatkan kapasitas penjaminan bagi sektor UMKM.

“Kami juga sedang menginisiasi agar Jamkrida Jabar menjadi lembaga penjamin kursi sehingga peran kami terhadap UMKM semakin besar,” ungkapnya.

Menjelang akhir 2025, Jamkrida Jabar menargetkan laba sekitar Rp.10 miliar. Namun pihaknya pun optimistis capaian tersebut akan melewati target. Bahkan untuk tahun depan pihaknya menargetkan tiga kali lipat.

“Akhir tahun ini kami optimis bisa mencapai sekitar Rp.13 miliar dan untuk tahun depan kami menargetkan laba tiga kali lipat menjadi sekitar Rp.35 miliar. Dari imbal jasa penjaminan juga naik dari Rp219 miliar tahun ini menjadi Rp380 miliar. Tahun depan kami akan lari kencang dengan pengawasan OJK,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten Direktur Madya Pengawasan Dana Pensiun dan Pengawasan Khusus OJK, Herbet Salomo, mengapresiasi langkah Jamkrida Jabar dalam menginisiasi forum sosialisasi yang menghimpun berbagai pemangku kepentingan.

“POJK 11 masih membutuhkan banyak penjelasan. Kegiatan seperti ini sangat efektif karena kami bisa menjelaskan poin-poin krusial kepada para stakeholder secara langsung,” ujar Herbet.

BACA JUGA: PT Jamkrida Jabar, Igna Asia dan Nasre Tandatangani Perjanjian Reasuransi

Herbet menilai model sosialisasi yang dilakukan Jamkrida Jabar dapat menjadi contoh bagi perusahaan penjaminan lainnya.

“Kita lihat sendiri bagaimana mitra-mitra dikumpulkan dalam satu tempat dan diberikan penjelasan secara komprehensif. Harapannya, hasil dari kegiatan ini dapat langsung diimplementasikan oleh para mitra,” ucapnya.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru