BANDUNG,FOKUSJabar.id: STIKOM Bandung dan Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung menandatangani kesepakatan kerjasama dalam bidang pengabdian masyarakat Bidang Pelatihan Komunikasi Praktis. Penandatanganan kerjasama ini berlangsung di Kantor Lapas Perempuan, Jln Sukamiskin, Bandung, pada Rabu (12/11/2025).
Dalam penandatanganan tersebut dihadiri Ketua STIKOM Bandung Dr. Dedy Djamaludin Malik dan Kalapas Perempuan kelas IIA Sukamiskin Bandung, Gayatri Rachmi Rilowat.
Tri Dharma Perguruan Tinggi
Menurut Dedy Djamaludin Malik kerjasama ini bentuk perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi dari STIKOM Bandung di bidang pengabdian kepada masyarakat.
“Tri Dharma Perguruan Tinggi ini bagian dari tugas kita, selain pengajaran dan penelitian, kampus harus melaksanakan pengabdian masyarakat,” kata Dedy.
BACA JUGA: Stikom Bandung Terus Memroses Reaktivasi Ijazah Lulusan yang Dibatalkan
Dia mengatakan, kerja sama dengan menguatkan komitmen STIKOM Bandung untuk menjadi kampus berdampak. Salah satunya dengan kerjasama dengan berbagai lembaga baik pemerintahan maupun swasta.
“Alhamdulillah hari ini kita menguatkan komitmen bersama Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung, terutama bidang pelatihan komunikasi praktis,” papar Dedy.
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Gayatri Rachmi Rilowat menyambut baik penandatanganan kerja sama ini.
Gayatri mengatakan Lapas bukan hanya tempat menjalani hukuman, tetapi juga wadah pembinaan dan pembekalan agar warga binaan dapat kembali diterima di masyarakat dengan lebih baik.
“Melalui berbagai kegiatan pembinaan, kami berupaya memulihkan rasa percaya diri dan kemampuan para warga binaan, agar kelak siap berkontribusi positif ketika kembali ke tengah masyarakat,” paparnya.
Bukan saja bagi warga binaan, lanjut Gayatri, para petugas pun dapat berkolaborasi secara mutualisme sehingga saling menguatkan program masing-masing.
“Kami sangat senang dengan adanya kerja sama ini. Kolaborasi dengan STIKOM Bandung menjadi bentuk simbiosis mutualisme yang saling menguatkan. Program ini tidak hanya mendukung tugas dan fungsi kami di Lapas Perempuan Bandung, tapi juga membuka ruang pengembangan keterampilan komunikasi dan kreatif bagi petugas maupun warga binaan,” pungkas Gayatri.
Gayatri berharap, kerja sama yang dijalin akan memberikan pembelajaran bagi warga binaan dan petugas Lapas dalam meningkatkan kompetensi di bidang komunikasi praktis.


