BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menyiapkan program pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) tahan gempa sebagai langkah strategis memperkuat kesiapsiagaan terhadap potensi bencana di wilayah perkotaan.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyampaikan bahwa pada tahun 2026 mendatang Pemkot akan membangun 10 unit rumah contoh Rutilahu anti gempa sebagai proyek percontohan. Program ini akan menjadi model perumahan tangguh bencana yang bisa diterapkan di berbagai wilayah dengan kondisi serupa.
Baca Juga: Cegah Banjir, Pemkot Bandung Perkuat Normalisasi Sungai
“Tahun depan kami siapkan sepuluh rumah contoh Rutilahu anti gempa. Kalau tanahnya bukan milik pribadi, kami upayakan bantuannya disalurkan lewat Baznas,” ujar Erwin, Senin (10/11/2025).
Erwin menegaskan, upaya mitigasi bencana tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat agar lebih sigap menghadapi situasi darurat.
“Masyarakat memiliki pengetahuan lokal yang berharga tentang kondisi wilayahnya. Karena itu, kami juga akan mengadakan edukasi dan simulasi kebencanaan agar warga mampu bertindak cepat, tepat, dan aman saat bencana terjadi,” tambahnya.
Selain pembangunan fisik, Pemkot Bandung tengah menyusun sistem koordinasi tanggap darurat berbasis wilayah. Koordinasi yang melibatkan para pemangku kepentingan hingga tingkat kewilayahan.
Erwin menekankan seluruh langkah tersebut merupakan bagian dari strategi membangun Kota Bandung tangguh bencana. Dengan kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat.
“Kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi hasil sinergi seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.
Melalui kombinasi pembangunan infrastruktur dan gerakan kolaboratif, Pemkot Bandung berkomitmen memperkuat ketahanan lingkungan serta mempercepat penanganan bencana. Program ini juga melibatkan BPBD Kota Bandung dan sejumlah dinas terkait dalam upaya mengurangi risiko banjir, longsor, dan bencana lainnya.
(Yusuf Mugni)


