PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Annisa anak seorang penjual bakso keliling asal Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) mendapatkan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk melanjutkan S2 ke luar negeri.
Dia wawancara melalui video call dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan.
BACA JUGA:
Dukung Visi Presiden Prabowo, KP2MI dan Kemensos Integrasikan Program Pendidikan Migran
Annisa mengaku bangga mendapat beasiswa dari LPDP. Terlebih Dia lahir dari keluarga tidak mampu.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada negara. Orangtua Saya penjual bakso keliling. Untuk kuliah di Indonesia saja sesuatu yang susah, tapi akhirnya saya bisa S2 ke sini,” kata Annisa dikutip dari akun Facebook pribadi Anies Baswedan.
Strata satu Annisa menggunakan program Bantuan Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi). Dia adalah anak pertama dari tiga bersaudara.
Satu adiknya sedang kuliah di Universitas Brawijaya (UB) menggunakan program yang sama.
“Saya benar-benar menjaga adik saya agar bisa berkesempatan untuk kuliah juga. Karena menurut saya kuliah itu suatu pengalaman yang luar biasa dan membuka mata saya untuk berbagai kesempatan hingga ke sini (dapat LPDP),” ucapnya.
Setelah menyelesaikan master S2 bidang Soil Chemistry di Enviromental Science, Annisa berencana meneruskan PhD (S3).
Annisa mengaku mendapat pengalaman uniknya saat kuliah di luar negeri dari para dosennya.
BACA JUGA:
Ponpes Condong Guncang Dunia Pendidikan, UNIRU Resmi Dibuka
“Saya ingin sekali menjadi peneliti, karena kemarin pernah internship di BRIN. Tapi setelah saya ke sini dengan melihat berbagai perspektif dari dosennya sendiri. Saya ingin membawa itu dan mungkin untuk menjadi dosen juga,” katanya.
“Seperti kata pak Anies, menjadi dosen itu juga bisa menginspirasi mahasiswa. Dan saya ingin mahasiswa di Indonesia bisa merasakan apa yang saya rasakan di sini,” ungkapnya.
Annisa memberikan pesan mendalam kepada adik-adik mahasiswa yang mempunyai latar belakang yang sama dengan dirinya.
Dia menegaskan, jangan berhenti bermimpi untuk meraih cita-cita meski dari keluarga biasa. Hal ini seperti yang dikutip di dalam buku-buku Andre Hirata.
BACA JUGA:
Wabup Garut Soroti Tantangan Dunia Pendidikan di Era Digital dan Bahaya Cyberbullying
“Mungkin Ciamis itu bukan sekampung di Indonesia yang lain. Tapi kita punya harapan yang sama dan jangan ragu untuk merantau. Jadi bagi teman-teman jangan lupa untuk bermimpi. Karena besarnya mimpi itu juga akan membesarkan kita,” pungkasnya.
(Sajidin)


