spot_img
Jumat 7 November 2025
spot_img

Tingkatkan Kepedulian, RDA Islamic Life School Gelar Seminar Anti Pelecehan di Kota Santri

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Maraknya kasus pelecehan seksual yang menimpa perempuan di berbagai kalangan mendorong Yayasan Lembaga RDA Islamic Life School Tasikmalaya untuk mengambil langkah nyata melalui kegiatan Seminar dan Talkshow bertema “Jangan Tutup Mata, Pelecehan Itu Ada”.

Kegiatan tersebut akan digelar pada Minggu (23/11/2025) di Gedung Kesenian Dadaha, Kompleks Olahraga Dadaha, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Seminar ini akan membahas secara mendalam persoalan pelecehan seksual, mulai dari penyebab, dampak psikologis, hingga langkah pencegahan. Sejumlah narasumber kompeten akan hadir, di antaranya Kang Zea (Mental Health Educator/Psikoterapis), Bunda Lusi Rosdianti (Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak DPPKB3A Kota Tasikmalaya), Teh Naza Fitria (Founder Putik Indonesia), dan Ust. Abu Fauzana (Founder RDA Islamic Life School Tasikmalaya). Acara akan dipandu oleh moderator Teh Diana.

Selain seminar dan talkshow, acara ini juga akan dimeriahkan dengan pementasan teater “Waras Milik Jalanan” karya Pongki Wijaya, yang diharapkan menjadi refleksi sosial bagi para peserta.

Tujuan dan Harapan Kegiatan

Ketua panitia, Nurul Siti Hajar, menjelaskan kegiatan ini berlatarbelakang keprihatinan terhadap meningkatnya kasus pelecehan seksual di masyarakat.

“Pelecehan bisa terjadi di mana saja di rumah, di sekolah, bahkan di tempat yang kita anggap aman seperti pesantren. Melalui kegiatan ini kami ingin membuka mata semua pihak bahwa masalah ini nyata dan perlu kita sikapi dengan serius,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).

Nurul menambahkan, meskipun isu seksual masih tabu untuk menjadi perbincangan, perlu membangun kesadaran publik. Agar tidak ada lagi korban yang bungkam. Ia menegaskan, seminar ini juga akan menghadirkan penyintas pelecehan seksual untuk berbagi pengalaman. Lalu memberi motivasi kepada korban lain agar berani melapor.

“Dari hasil survei, jumlah korban pelecehan seksual yang berani melapor di Kota Tasikmalaya sudah lebih dari 250 orang. Angka ini mengejutkan, apalagi terjadi di daerah yang terkenal religius,” ungkapnya.

Kegiatan yang bekerja sama dengan Komunitas Perempuan Tasikmalaya ini harapannya dapat menggugah masyarakat. Kemudian menyentuh pemerintah agar lebih peduli terhadap isu moral dan keselamatan perempuan.

“Pelecehan seksual bukan masalah sepele. Dampaknya bisa menghancurkan mental, moral, dan masa depan generasi muda. Semua pihak harus bergerak,” tegas Nurul.

Ia pun mengajak masyarakat Tasikmalaya untuk hadir dan berpartisipasi dalam seminar ini sebagai langkah bersama melawan pelecehan seksual.

(Seda)

spot_img

Berita Terbaru