spot_img
Jumat 7 November 2025
spot_img

P2MI dan ICB Kolaborasi Siapkan 500 Ribu Pekerja Migran Terampil

JAKARTA,FOKUSJabar.id: Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) berkolaborasi dengan Indonesian Business Council (IBC) dalam menyiapkan 500 ribu pekerja migran terampil di berbagai sektor.

Kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kualitas dan perlindungan pekerja migran Indonesia sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Menteri P2MI Mukhtarudin usai menerima kunjungan Chief Executive Officer (CEO) IBC, Dr. Sofyan A. Djalil, di kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat memperkuat sinergi dalam program pelatihan tenaga kerja di bidang welder, hospitality, perawat, dan sektor skills worker lainnya.

“Beberapa kali kita rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, beliau selalu menekankan dan konsen terhadap para pekerja migran Indonesia,”kata Mukhtarudin.

Menurutnya, dalam setiap kunjungan bilateral Presiden Prabowo, isu pekerja migran selalu menjadi prioritas utama. Pemerintah pun telah menyiapkan anggaran sebesar Rp15 triliun untuk mendukung pelatihan tersebut.

“Anggaran Rp15 triliun ini diharapkan bisa menghasilkan devisa masuk hingga Rp90 triliun,”katanya.

Mukhtarudin menegaskan, bahwa P2MI akan memimpin sistem perlindungan pekerja migran secara terintegrasi dari hulu ke hilir.

“Pertemuan dengan IBC ini momentum yang pas dalam memperkuat sistem dan tata kelola,”ucapnya.

Baca Juga: Dukung Visi Presiden Prabowo, KP2MI dan Kemensos Integrasikan Program Pendidikan Migran

Dalam pertemuan ini juga membahas revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran. Mukhtarudin berharap pembahasannya dapat segera rampung di masa sidang DPR RI.

“Mudah-mudahan masa sidang ini mulai dibahas, revisi UU sudah bisa selesai,”ujarnya.

Selain itu, kolaborasi lintas kementerian turut menjadi bagian dari program quick win untuk mempercepat pendidikan vokasi dan meningkatkan daya saing pekerja migran di pasar global.

“Saya ingin ke depan sistem terbangun. Saya pelajari Filipina, remitansi mereka tinggi. Maka vokasi ini penting demi memanfaatkan bonus demografi dan menciptakan tenaga kerja produktif,”ungkapnya.

Sementara itu, CEO IBC Dr. Sofyan A. Djalil menyambut baik langkah tersebut dan menilai kerja sama dengan P2MI sejalan dengan visi pemerintah dalam memperluas lapangan kerja dan menekan angka pengangguran.

“Pengangguran perkotaan makin tinggi. Ini salah satu yang kita pikirkan. Apa yang kita pikirkan ini sejalan dengan visi Pak Menteri yang harus diformulasikan sesuai kebijakan pemerintah saat ini,” ujar Sofyan.

Sofyan menegaskan, kolaborasi IBC dan P2MI juga akan memperkuat mobilisasi tenaga kerja menjelang Hari Migran Internasional pada 18 Desember mendatang.

Pertemuan ini merupakan yang keempat bagi IBC dengan kementerian terkait, namun yang pertama bersama Menteri Mukhtarudin.

Saat ini, P2MI juga tengah menyusun Grand Design sistem perlindungan pekerja migran yang lebih komprehensif guna meningkatkan kesejahteraan dan kontribusi terhadap perekonomian nasional.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru