PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kondisi infrastruktur di kawasan Pasar Pananjung, Kabupaten Pangandaran, kembali menuai sorotan. Warga menilai pemerintah daerah belum memberikan perhatian serius terhadap kerusakan jalan di kawasan pusat ekonomi rakyat tersebut.
Sebagai salah satu sentra perdagangan utama di Pangandaran, Pasar Pananjung berperan penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, terutama bagi pedagang kecil dan nelayan yang menggantungkan penghasilan di kawasan itu.
Baa Juga: Korban Hilang di Dalam Goa Lalay Pangandaran Ditemukan Meninggal, Alami luka Dikepala
Tokoh masyarakat Pangandaran, Apudin, menyayangkan minimnya perhatian terhadap perbaikan akses jalan di kawasan tersebut. Padahal, menurutnya, banyak pelaku usaha kecil yang juga menjadi nasabah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKPD, lembaga keuangan daerah yang berperan besar dalam menopang ekonomi masyarakat.
“BPR BKPD setiap tahun menyumbang sekitar Rp500 juta untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, kawasan ekonomi yang menopang perputaran dana ini justru diabaikan,” ujar Apudin, Jumat (7/11/2025).
Ia menambahkan, kebutuhan anggaran untuk memperbaiki jalan rusak di sekitar pasar diperkirakan hanya sekitar Rp300 juta, jumlah yang relatif kecil dibandingkan besarnya kontribusi ekonomi kawasan tersebut.
“Mengapa pemerintah daerah belum mampu mengalokasikan dana untuk memperbaiki jalan yang menjadi urat nadi ekonomi rakyat?” ujarnya heran.
Apudin berharap Pemkab Pangandaran segera menindaklanjuti keluhan warga sebagai bentuk komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat kecil.
Sementara itu, para pedagang Pasar Pananjung secara swadaya bergotong royong memperbaiki jalan yang rusak parah dan sering terendam banjir saat musim hujan. Mereka melakukan pengecoran manual menggunakan peralatan sederhana dan dana hasil iuran pedagang.
Wakil Ketua Himpunan Pedagang Pasar Pananjung (HP2P), Ojat, mengatakan bahwa kegiatan perbaikan ini dilakukan semampu mereka.
“Kami lakukan pengecoran secara bertahap. Kalau pun tidak ada bantuan pemerintah, warga berencana melanjutkan dengan cara swadaya,” kata Ojat, Rabu (5/11/2025).
Upaya ini menjadi bukti semangat kebersamaan warga dalam menjaga kenyamanan lingkungan pasar, meski perhatian dari pemerintah masih minim.
(Sajidin)


