spot_img
Rabu 5 November 2025
spot_img

BPBD Pangandaran Ungkap Wilayah Berpotensi Bencana Alam

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pangandaran, Untung Saeful Rohmat mencatat sejumlah wilayah di yang berpotensi rawan bencana alam seperti Banjir longsor serta Tsunami.

Untung menyebut, bencana alam banjir sering terjadi di wilayah Kecamatan Cimerak, seperti di wilayah Desa kersamukti, Ciparanti dan desa Cijalu. Namun ia mengatakan, titik yang paling rawan banjir berada di wilayah Kalipucang.

BACA JUGA:

400 Personel Disiapkan Hadapi Bencana Alam di Pangandaran

“Tapi Alhamdulillah sampai detik ini di wilayah Kalipucang aman. Karena dulu pernah dilakukan pengerukan di sungai Citanduy dan Alhamdulillah sekarang tidak terjadi lagi banjir,” kata Untung kepada wartawan usai apel gelar pasukan siaga tanggap bencana, Rabu (5/11/2025).

Kalak BPBD Pangandaran mengatakan, bencana alam longsor sering terjadi di wilayah kecamatan Langkaplancar. Peristiwa tersebut sering terjadi di wilayah dua Desa. Bahkan beberapa waktu terakhir peristiwa tersebut pernah terjadi.

“Tapi Alhmdulillah semuanya terevakuasi,” katanya.

Mengingat kabupaten Pangandaran merupakan daerah Pantai, Untung menyebut ada 22 Desa di enam kecamatan yang berpotensi terdampak. Seperti kecamatan Kalipucang, Pangandaran, Sidamulih, Parigi, Cimerak dan Cijulang.

“22 Desa itu rawan potensi tsunami,” katanya.

BACA JUGA:

Karateka PKPP Pangandaran Raih Empat Medali di Kejurnas BKC Piala Wamenhan 2025

Untuk mengetahui adanya ancaman bencana Tsunami, Untung mengaku sudah mempunyai alat pendeteksi terjadinya tsunami, alat tersebut tersebar dan lima titik.

Di antaranya di Pantai Barat, kantor Telkom, kantor kecamatan dan di Bojongsalawe. Menurut dia, alat pendeteksi tsunami akan berbunyi otomatis (sirine) di saat ada ancaman potensi tsunami.

Dia juga mengaku, alat pendeteksi tsunami selalu di uji secara rutin pada setiap bulannya. Hal ini untuk memastikan alat tersebut benar-benar masih berfungsi baik.

“Kita test secara rutin alat tersebut pada tanggal 26. Artinya kesiapsiagaan kita dalam rangka menghadapi ancaman Tsunami tidak main-main. Kita selalu uji coba alat itu berfungsi atau tidaknya. Dan Alhamdulillah sampai saat ini masih berfungsi,” kata dia.

(Sajidin)

spot_img

Berita Terbaru