spot_img
Rabu 5 November 2025
spot_img

400 Personel Disiapkan Hadapi Bencana Alam di Pangandaran

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Polres Pangandaran Polda Jabar menggelar apel pasukan siaga tanggap bencana dengan melibatkan 400 personel dari berbagai unsur, Rabu (5/10/2025).

Kapolres Pangandaran, AKBP Andri Kurniawan menegaskan, apel tersebut merupakan instruksi Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.

BACA JUGA:

Citumang Pangandaran, Wisata Alam yang Tetap Memikat di Tengah Cuaca Tak Menentu

Menurut Andri, kesiapan personel dan persiapan fasilitas penunjang lainnya dalam menanggapi bencana di Pangandaran sudah mumpuni. Sehingga pihaknya sudah siap dalam menghadapi bencana.

“Kita sangat terbantu, Basarnas sudah memiliki perlengkapan yang cukup. Kita juga punya perlengkapan cukup, paling tidak kita hanya komunikasi dan koordinasi yang baik sehingga pelaksanaan berjalan lancar,” kata Andri.

Mengingat Kabupaten Pangandaran merupakan wilayah Pantai, pihaknya sudah melakukan kegiatan pemantauan secara rutin di area pesisir pantai. Terlebih di saat kunjungan wisatawan sedang ramai.

“Bulan November dan Desember akan ada aktivitas yang tinggi. Kita akan bangun posko terpadu tanggap bencana di Mapolres,” katanya.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pangandaran, Untung Saeful Rohmat menyebut, berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem akan terjadi hingga bulan Januari mendatang. Khususnya intensitas curah hujan yang tinggi serta angin kencang.

BACA JUGA:

Kabupaten Pangandaran Siap Sambut Nataru 2026 Mendatang

“Kami akan selalu berkoordinasi baik dengan TNI/Polri serta unsur masyarakat. Insya Alloh kami siap memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Pangandaran,” katanya.

Menurut untung, ancaman bencana yang paling berbahaya terjadi di Pangandaran yakni Gempa bumi dan tsunami.

“Tetapi kalau bicara tsunami itu siklus. Nah kalau saat ini kita siaga dalam rangka menghadapi ancaman Hidrologi,” katanya.

Untung menjelaskan, Hidrologi tersebut berpotensi terjadinya angin kencang, angin puting beliung serta rawan longsor. Menurut dia, bencana rawan longsor sering terjadi di Pangandaran.

“Dua pekan terakhir terjadi longsor namun tidak memakan korban jiwa. Longsornya cuma menutup jalan di pedesaan sehingga menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu,” jelasnya.

Menyikapi kejadian itu, pihaknya mengaku langsung gerak cepat mengevakuasi longsor tersebut dengan berkolaborasi baik bersama TNI/Polri serta lapisan masyarakat setempat.

(Sajidin)

spot_img

Berita Terbaru