spot_img
Senin 3 November 2025
spot_img

Kota Tasikmalaya Siaga Darurat Hidrometeorologi, BPBD Desak Kolaborasi Tangani Banjir dan Longsor

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Hujan deras yang mengguyur Kota Tasikmalaya sejak akhir pekan lalu kembali menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Sejumlah ruas jalan utama dan kawasan pemukiman terendam air, menandakan masih rapuhnya sistem pengendalian banjir di wilayah tersebut.

Meskipun tidak memicu bencana besar, genangan yang meluas di berbagai titik menjadi alarm serius bagi kota yang kini tengah memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi. Setiap kali hujan deras mengguyur, beberapa wilayah langganan banjir seperti Tawang, Indihiang, Cipedes, Mangkubumi, dan Cihideung tak luput dari genangan.

Baca Juga: Bintang-Bintang Baru Lahir di Talent Competition 8 Plaza Asia Tasikmalaya

Status Siaga Darurat Diperpanjang hingga Akhir Tahun

Kepala BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar Surahman, S.Pd., M.Pd., mengonfirmasi bahwa status Siaga Darurat Hidrometeorologi resmi diperpanjang hingga 31 Desember 2025.

“Perpanjangan status ini dilakukan setelah beberapa kejadian bencana sebelumnya merusak fasilitas umum dan rumah warga. Awalnya hanya empat kecamatan yang terdampak, kini bertambah menjadi enam wilayah rawan,” jelas Ucu.

Selain banjir, ancaman pohon tumbang dan tanah longsor juga meningkat, terutama di daerah dengan kontur tanah labil dan banyak pepohonan tua.

Banjir Bukan Hanya Soal Curah Hujan

Ucu menegaskan bahwa genangan air di sejumlah titik bukan semata akibat hujan deras, melainkan karena tersumbatnya saluran air dan drainase kota.

“Masalah utama bukan di curah hujannya, tapi karena drainase dan gorong-gorong yang tersumbat, serta banyaknya sampah yang menutup saluran air,” tegasnya.

Ia menilai, persoalan ini tidak bisa hanya menjadi beban BPBD, karena menyangkut tanggung jawab lintas instansi.

“Saya jarang melihat OPD lain turun langsung menangani banjir. Padahal, soal sampah itu tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup, dan drainase itu urusan Dinas PUPR. BPBD tidak bisa bekerja sendirian, apalagi dengan personel dan alat yang terbatas,” ungkapnya.

Butuh Sinergi dan Kepedulian Bersama

BPBD mendesak adanya sinergitas dan koordinasi lintas sektor agar penanganan bencana di Kota Tasikmalaya lebih cepat dan menyeluruh. Kolaborasi antara OPD, pemerintah kecamatan, dan masyarakat dianggap sangat penting untuk mencegah bencana lebih besar.

Ucu juga mengajak warga agar ikut menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah ke saluran air.

“Peran masyarakat sangat penting. Laporkan segera jika ada potensi bencana, agar bisa tertangani sejak dini,” imbaunya.

Dengan status siaga yang masih berlaku hingga akhir tahun, harapannya Pemerintah Kota Tasikmalaya dapat bergerak lebih tanggap dalam menata sistem drainase dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.

(Abdul)

spot_img

Berita Terbaru