BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam lndonesia (LDII) Jawa Barat mengajak ribuan warga bergerak bersama lewat fun walk ‘ Road to Muswil IX’ di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Minggu (2/11/2025).
Kegiatan yang juga dirangkai dengan donor darah ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus penegasan komitmen LDII terhadap prinsip ‘3K’ (Karya, Kontribusi, dan Komunikasi).
Secara khusus, acara ini menyasar dua isu krusial, yakni fenomena malas gerak (mager) dan masalah sampah di Kota Bandung yang hingga saat ini tak kunjung tertangani dengan baik.
Seperti diketahui, saat ini kuota pengangkutan sampah dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti dibatasi 981 ton per hari, padahal sebelumnya 1.200 ton. Akibatnya, terdapat 200 hingga 300 ton sampah per hari yang tidak dapat terangkut hingga akhirnya menumpuk di TPS.
Ketua DPW LDII Jabar, Dicky Harun mengatakan, terkait masalah sampah nantinya akan dibahas dalam musyawarah wilayah (Muswil) IX dengan mengusung zero waste untuk mendukung program dari Gubernur Jabar, dan Wali Kota Bandung.
“Insya Allah nanti kita di Muswil itu sudah paperless, jadi zero waste itu bukan berarti tidak ada sampah ya, tapi sampah dikelola dengan baik,”kata Dicky.
Baca Juga: Bantu Ringankan Beban Warga, LDII Gelar Pasar Murah Ramadan
Terkait program zero waste tersebut, pihaknya juga sudah melakukan berbagai macam langkah agar masalah sampah di Kota Bandung ini bisa tertangani dengan baik hingga akhirnya bisa membantu upaya Pemkot Bandung.
“Kita sudah melakukan pelatihan banyak, kemudian di rumah-rumah warga, LDII sudah hadirkan mengelola sampah dengan baik, paling tidak memilah kemudian bisa memanfaatkan sesuatu yang bisa dimanfaatkan,” katanya.
Dicky mengungkapkan, untuk membantu Pemkot Bandung dalam menangani tumpukan sampah, pihaknya akan melibatkan DPD LDII Kota Bandung yang selama ini sudah berperan aktif mencari berbagai solusi.
“Sebetulnya yang lebih kompeten bicara DPD Kota Bandung ya, tapi paling tidak dimanapun LDII ada ingin jadi solusi, baik itu kemasyarakatan ekonomi sampah juga,” ucapnya.
Menurutnya, dalam penanganan sampah di Kota Bandung, pihaknya ingin memberikan peran yang terbaik, sehingga berbagai macak program untuk menangani masalah sampah tersebut sudah mulai dijalankan.
“Kita ingi memberikan peran terbaik, paling tidak setiap anggota LDII tidak membuang sampah sembarangan, bisa memilah sampah dengan baik, dan kemudian bisa memanfaatkan,” ungkapnya.
Selain program zero waste, kata dia, Road to Muswil ini akan dibagi beberapa event, di antaranya ada FGD dengan mengundang 10 dinas dan instansi, dan kegiatan jalan sehat dengan melibatkan ribuan peserta.
“Kemudian kita ada kegiatan sosial donor darah pada hari H. Tujuannya ini adalah bagaimana LDII ini sesuai dengan komitmennya memberikan 3K, karya kontribusi dan komunikasi,” katanya.
Baca Juga:Bandung Terapkan Teknologi Termal, Solusi Cerdas Atasi Krisis Sampah
Menjelang berakhirnya masa bakti kepemimpinannya pada 15 November 2025 mendatang, Dicky menegaskan bahwa LDII adalah organisasi yang berjalan berdasarkan sistem, bukan figur.
“Insya Allah di LDII itu tidak melihat figur, tapi bekerja secara sistem. Semua tertata dengan baik sehingga siapapun nanti yang terpilih, kegiatan seperti ini akan terus berlanjut dan ditingkatkan,”ujarnya.
Dicky menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini sangat tinggi hingga panitia terpaksa harus membatasi jumlah peserta hanya 2.000 orang.
“Sebenarnya pendaftar lebih banyak dari ini, tapi karena ini event pertama, kami khawatir tidak bisa melayani dengan baik. Tahun depan dengan pengalaman ini, insya Allah bisa sampai 5.000 peserta,”kata Dicky.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dispora Jawa Barat, Gilang Sailendra mengatakan, bahwa kegiatan ini sebagai bentuk aktualisasi nyata dalam menggerakkan masyarakat menuju pola hidup sehat.
“Kami menyambut baik kegiatan ini karena mengarahkan masyarakat bergaya hidup sehat. Sekarang banyak yang ‘mager’, padahal sering lihat konten soal hidup sehat. Kalau di sini, aktualisasinya jelas,”kata Gilang.
Menurutnya, gerakan Zero Waste yang diusung LDII juga menjadi dukungan konkret terhadap pemerintah daerah, khususnya Pemkot Bandung yang masih menghadapi tantangan serius di sektor persampahan.
“Semboyannya Zero Waste luar biasa. Di Kota Bandung juga ada PR besar dari Pak Wali Kota mengenai sampah. Jadi kegiatan ini membantu pemerintah,” katanya.
Gilang berharap, kegiatan serupa dapat menginspirasi masyarakat untuk mewujudkan ‘Panca Waluya’ yakni masyarakat yang sehat lahir batin sesuai falsafah Sunda.
(Yusuf Mugni)


