spot_img
Jumat 31 Oktober 2025
spot_img

Gubernur Jabar Larang Truk ODOL Beroperasi 2 Januari 2026

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (KDM) mengatakan, mulai 2 Januari 2026 seluruh industri yang melakukan kegiatan pengangkutan barang di wilayahnya dilarang menggunakan truk Over Dimension Over Loading (ODOL).

Larangan tersebut Gubernur Jabar sampaikan saat bertemu dengan Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, Perum Jasa Tirta (PJT) II dan Aqua Group.

BACA JUGA:

Gubernur Jabar Dorong Kabupaten/Kota Punya Kampung Budaya

“Kita ini sudah gila-gilaan membangun jalan. Biasanya anggaran pembangunan jalan hanya Rp400-800 milyar, kini menjadi Rp3 trilyun. Tapi masa tiap tahun uang rakyat kita habiskan untuk memperbaiki jalan yang rusak karena truk kelebihan muatan,” kata Dedi Mulyadi.

Menurut KDM, persoalan truk ODOL bukan hanya berdampak pada kerusakan infrastruktur. Namun juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas yang membahayakan masyarakat.

“Mulai tanggal 2 Januari 2026 harus ganti, bukan truk besar. Saya tegas sekarang, di pertambangan pun dipaksa pakai truk dua sumbu,” katanya.

Dedi Mulyadi menegaskan, kebijakan tersebut merupakan langkah untuk menciptakan keadilan ekonomi di Jawa Barat.

“Saya mau bersikap bijak. Artinya ekonomi ini tidak boleh hanya menguntungkan satu pihak, sehingga ada keadilan,” tegas Gubernur Jabar.

BACA JUGA:

Ini Pesan Gubernur Jabar untuk Guru dan Kepala Sekolah

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2025 tentang Jam Operasional Kendaraan Berat.

Aturan tersebut membatasi jam operasional kendaraan bertonase besar.

Menurutnya, dengan mengganti armada menjadi kendaraan yang lebih kecil, aktivitas pengangkutan justru bisa lebih maksimal tanpa melanggar ketentuan jam operasional.

Aqua Group menyatakan, pihaknya tengah menyiapkan langkah untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan tersebut.

Namun, proses transisi diperkirakan membutuhkan waktu. Pasalnya, para mitra distribusi memerlukan penyesuaian terhadap armada baru.

(Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru