BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 365 atlet taekwondo dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat siap berebut kuota untuk tampil di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV Jawa Barat tahun 2026. Pelaksanaan babak kualifikasi Porprov XV Jabar akan digelar di GOR Bang Yan, Kota Bekasi, 31 Oktober sampai 02 November 2025.
Ketua Umum Pengprov Taekwondo Indonesia Jawa Barat, Divie menuturkan, babak kualifikasi menjadi salah satu tahapan yang harus dilalui atlet taekwondo dari semua kota/kabupaten untuk tampil di Porprov XV Jabar. Kecuali bagi atlet asal tuan rumah Porprov XV Jabar cabang olahraga taekwondo yakni Kota Bogor.
“Sesuai dengan SK KONI Jabar, pertandingan taekwondo pada Porprov XV Jabar tahun 2026 akan digelar di Kota Bogor. Sedangkan pelaksanaan babak kualifikasi digelar di Kota Bekasi,” kata Divie saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (28/10/2025).
Pada gelaran babak kualifikasi, lanjut Divie, nomor yang dipertandingan sama dengan Porprov XV Jabar yakni 24 nomor pertandingan. Dengan rincian, 16 nomor di kategori kyorugi (tarung) dan 8 nomor di kategori poomsae (jurus).
“Setiap daerah berhak mengikuti semua nomor di babak kualifikasi dan tidak dipungut biaya sehingga mereka fokus pada persiapan atlet. Saat ini sudah terdaftar sebanyak 265 atlet yang akan bertanding memperebutkan kuota lolos menuju Porprov XV Jabar,” Divie menambahkan.
Untuk kuota atlet yang diperebutkan pada babak kualifikasi, kata Divie, yakni sebanyak 8 besar di setiap nomor. Namun pada saat Porprov XV Jabar tahun 2026, jumlah atlet ayng bertanding di setiap nomor akan lebih dari 8 atlet atau daerah.
“Jadi saat Porprov XV Jabar tahun 2026 nanti ditambah dengan wildcard tuan rumah Kota Bogor serta wildcard atlet yang ditetapkan melalui kebijakan Pengprov TI Jabar,” Divie menjelaskan.
Meski demikian, Divie berharap, pelaksanaan babak kualifikasi tidak hanya digunakan kota/kabupaten untuk meloloskan atlet saja. Pihaknya berharap, pada babak kualifikasi muncul atlet-atlet muda potensial baru yang bisa menjadi pelapis atau pengganti bagi atlet-atlet senior.
“Untuk babak kualifikasi sendiri hanya sedikit atlet senior eks PON XXI lalu yang masih tampil membela daerahnya sehingga kami berharap muncul atlet-atlet muda potensial yang baru. Hal ini juga menunjukkan jika pembinaan taekwondo di setiap kota/kabupaten berjalan, apakah mereka bisa melahirkan atlet-atlet baru dan melakukan pembinaan berjenjang berkelanjutan atau tidak,” Divie menegaskan.
(ageng)


