BANDUNG,FOKUSJabar.id: Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tertinggi di Indonesia, mencapai 66,29 persen per 17 Oktober 2025.
Adapun realisasi pendapat daerah per 17 Oktober 2025 berada di angka 73,34 persen.
BACA JUGA:
KDM Dorong Pangandaran Kembangkan Karakter Seni Seperti Bali
Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, tingginya penyerapan APBD menjadi bukti bahwa anggaran tidak diendapkan tetapi diputarkan untuk membiayai pembangunan.
Menurut Herman, Pemprov Jawa Barat berupaya meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jabar agar masyarakat sejahtera.
Ada empat cara meningkatkan LPE. Yakni dengan secepatnya menyerap APBD seperti yang dilakukan Pemprov Jabar.
“Ini bukti kami bersungguh-sungguh mendorong kesejahteraan masyarakat supaya anggarannya tidak diendapkan, tetapi diputarkan untuk membiayai program pembangunan,” tegas Herman melalui akun Instagram hermansuryatman.
Cara kedua untuk meningkatkan LPE yaitu dengan mendorong investasi. Nilai investasi Jabar pada kuartal III 2025 tembus Rp 77,1 triliun.
BACA JUGA:
KDM: Gerakan Sapoe Sarebu Hidupkan Tradisi Gotong Royong
“Kalau dari Januari-September 2025 sudah menembus angka Rp218,2 triliun. Paling tinggi di Indonesia,” ujarnya.
cara ketiga untuk meningkatkan LPE yaitu dengan mengupayakan agar tingkat konsumsi masyarakat naik. Hal itu diciptakan dengan cara mengendalikan inflasi.
“Inflasi Jabar 2,19 persen yang artinya terkendali. Inflasi terkendali, Insya Allah harga-harga terjangkau. sehingga daya beli masyarakat terjaga. Ujungnya tingkat konsumsi masyarakat besar,” kata Herman.
keempat yang mempengaruhi LPE yakni ekspor impor. Nilai ekspor dari Jawa Barat ke berbagai negara mancanegara mencapai USD 18 milyar pada triwulan II 2025.
BACA JUGA:
KDM Puji Kinerja Gubernur Jabar 2 Periode Ahmad Heryawan
“Impor hanya USD 6 milyar sehingga surplus USD 12 milyar. Ini bukti bahwa Pemprov Jabar serius dalam melakukan pembangunan,” pungkas Sekda Jawa Barat.
(Bambang Fouristian)


