GARUT,FOKUSJabar.id: Sebuah gudang rumahan bekas pabrik tahu di Kampung Sukatani, Desa Ciburuy, Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) hangus dilalap si jago merah, Selasa (28/10/2025).
Kebakaran gudang bekas pabrik tahu tersebut menelan kerugian sekitar Rp70 juta.
BACA JUGA:
BUMDes Sadakeling Madani Sukaluyu Garut Fokus Pertanian dan Perikanan
Gudang berukuran 6 x 12 meter yang berfungsi sebagai garasi belakang rumah milik Ujang Nandang Gunawan (50) mengalami kerusakan parah sekitar 75 persen.
Menurut keterangan warga, api diduga berasal dari tumpukan barang rongsok yang tersimpan di dalam gudang.
Saat itu korban mencium bau asap serta terdengar suara letupan api kecil di tumpukan plastik rongsok.
Tidak lama setelah itu, api langsung membesar dan dengan cepat menjalar ke seputaran gudang yang dipenuhi kardus, barang plastik dan karung rongsok.
Api juga membakar beberapa dua unit sepeda motor dan satu unit kendaraan roda empat. Korban meminta bantuan tetangga sekitar.
Saksi mata, Kepala Desa Ciburuy, Dindin Saepudin dan perangkat desa, Soleh Abdurohman yang berada di dekat lokasi langsung membantu memadamkan kobaran api.
BACA JUGA:
Garut Tuan Rumah Fin Expo 2025 OJK Tasikmalaya
Perangkat desa kemudian menghubungi Polsek Bayongbong dan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut untuk penanganan lebih lanjut.
Api berhasil dipadamkan setelah petugas Damkar yang dibantu warga.
Camat Bayongbong, Jeje Jenal Abidin membenarkan kejadian tersebut. Dia mengapresiasi kecepatan warga dan pihak terkait dalam penanganan kebakaran.
“Kami sudah menerima laporan terkait musibah kebakaran di Kampung Sukatani. Kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kerugian memang cukup besar, sekitar Rp70 juta,” ungkapnya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan bantuan dan pendataan pascakebakaran.
“Penyebab pastinya masih diselidiki. Namun dugaan awal memang dari tumpukan barang rongsok. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya kebakaran. Terutama yang berkaitan dengan penyimpanan barang mudah terbakar dan instalasi listrik,” pungkasnya.
(Y.A. Supianto)


