spot_img
Senin 27 Oktober 2025
spot_img

Subur Bangga Jumaroh Bisa Sekolah di Program Presiden

BEKASI,FOKUSJabar.id: Subur (63), orangtua Jumaroh siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi mengaku bangga dan mendukung penuh keinginan putrinya yang bercita-cita melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.

Sebagai anak perempuan satu-satunya di keluarga, Subur berharap Jumaroh bisa maju dan sukses melalui kesempatan yang diberikan Sekolah Rakyat.

BACA JUGA:

Pengakuan Jujur Jumaroh Bisa Belajar di Sekolah Rakyat

Sehari-hari, Subur bersama istrinya bekerja sebagai pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.

Dia menyadari tanpa adanya program Sekolah Rakyat, sulit baginya untuk menyekolahkan anaknya lebih tinggi karena keterbatasan ekonomi.

“Alhamdulillah kita bersyukur. Semoga saja kita sebagai orang tua bisa dukung sampai akhir, dari titik-titik keinginannya itu. Dia memang punya keinginan lanjut kuliah,” katanya.

Subur menuturkan, sejak menimba ilmu di Sekolah Rakyat, Jumaroh tampak lebih bahagia dan nyaman.

Dia sering mendengar cerita anaknya yang senang karena fasilitas sekolah lengkap dan suasana belajar yang menyenangkan.

Meski merasa bangga, Subur tak menampik bahwa ia sering merindukan kehadiran anaknya di rumah. Hidup di asrama membuat Jumaroh jarang pulang. Namun, ia memahami bahwa semua itu demi masa depan yang lebih baik.

BACA JUGA:

Anak Pemulung Nikmati Hidup Layak di Sekolah Rakyat

“Suka sering ngomel, suka bercanda. Sekarang enggak ada, jadi sepi. Tapi enggak apa-apa, memang anak punya keinginan di Sekolah Rakyat, dia mau mandiri. Alhamdulillah, sebagai orang tua saya bangga,” tutur Subur.

Subur menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto atas hadirnya program Sekolah Rakyat. Program ini memberi harapan baru bagi keluarga sederhana seperti dirinya.

Program Sekolah Rakyat menunjukkan bahwa setiap anak Indonesia berhak atas pendidikan yang layak.

Dukungan orang tua seperti Subur menjadi bagian penting dalam keberhasilan program ini untuk membuka akses pendidikan gratis, berkualitas, dan memutus rantai kemiskinan di Indonesia.

(Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru