BEKASI,FOKUSJabar.id: Hidup Alfia Rahma (Alfi) kini jauh lebih layak dibanding sebelumnya. Siswi kelas 1 Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi ini bisa makan tiga kali sehari dengan lauk bergizi dan beragam.
Sebelumnya, makan tiga kali sehari dengan lauk bergizi sulit Dia rasakan di rumahnya, Kawasan Sumur Batu, Bantar Gebang.
BACA JUGA:
Guru Muda Lulusan Australia Mengajar di SRMA 13 Bekasi
“Kalau di rumah, makannya dua kali sehari, itu pun sedikit. Lauknya paling sayur sawi bening, tempe atau ikan. Itu pun harus berbagi porsi dengan ayah, ibu, kakak dan adik perempuan yang masih duduk di kelas 2 SD,” katanya.
Kini, di asrama Sekolah Rakyat, Alfi tidak hanya bisa makan cukup. Namun juga bisa belajar dengan nyaman.
“Alfi sekarang punya harapan untuk menggapai cita-cita dan semoga bisa mengubah kehidupan keluarga ke depan. Terima kasih, Bapak Presiden Prabowo. Di sini, Alfi akan berjuang dan belajar sungguh-sungguh,” ujarnya.
Alfi adalah anak dari pasangan pemulung yang bekerja di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi. Dia bertekad mengangkat martabat keluarganya lewat pendidikan.
“Alfi akan berjuang untuk emak dan bapak. Supaya bapak dan ibu bisa lihat Alfi pakai seragam Polwan atau bisa kuliah setinggi-tingginya,” kata Dia.
Cita-citanya sederhana namun mulia. Ia ingin menjadi polisi wanita (Polwan) atau prajurit wanita (Kowad) agar bisa menjadi abdi negara dan membanggakan keluarga.
BACA JUGA:
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Jawab Tantangan Gubernur Jabar
“Saya mau jadi Polwan pertama di keluarga saya,” ucapnya tegas.
Ia tak ingin bernasib sama seperti kakaknya yang putus sekolah di kelas 6 SD. dan kini membantu orangtua memulung di TPST Bantar Gebang.
Sekolah Rakyat merupakan program yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Program ini diluncurkan resmi pada 14 Juli 2025 dengan menyediakan pendidikan gratis berasrama setara SD, SMP dan SMA. Seluruh biaya, termasuk kebutuhan sekolah dan makan, ditanggung pemerintah.
Di SRMA 13 Bekasi, Alfi bersama ratusan anak dari keluarga tidak mampu digembleng pendidikan dan karakternya agar mampu mengangkat derajat orangtua mereka dan memutus rantai kemiskinan.
Alfi dan keluarganya tinggal di rumah bedeng dekat TPST Bantar Gebang. Dindingnya dari triplek bekas, lantainya tanah, sebagian ditutup spanduk usang untuk menahan angin, dan ketika hujan, air menetes dari atap yang bocor.
BACA JUGA:
Bupati Garut dan YPAN Teken MoU, Ini Tujuannya
Sejak kecil, Alfi tumbuh di lingkungan itu. Ia sempat bersekolah di PKBM Al Falah, Sumur Batu, Yayasan yang memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak pemulung dari PAUD hingga Paket A, B dan C.
Kini, lewat Sekolah Rakyat, Alfi memulai babak baru dalam hidupnya. Ia bukan hanya bisa makan tiga kali sehari, tetapi juga menatap masa depan dengan penuh semangat dan harapan.
(Bambang Fouristian)


