spot_img
Jumat 24 Oktober 2025
spot_img

Tebing Sepanjang 100 Meter di Ciamis Longsor

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Hujan deras berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis, menyebabkan bencana tanah longsor hebat, Jumat (24/10/2025).

Tebing sepanjang 100 meter dengan ketinggian mencapai 20 meter di Dusun Cimamut Desa Mekarjadi, longsor.

Beruntung, kejadian longsor ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Lokasi tebing yang longsor merupakan lahan kosong, jauh dari permukiman warga.

Meskipun nihil korban, material longsoran yang sangat banyak dilaporkan telah menimbun aliran Sungai Cimamut. Hal ini menyebabkan arus air sungai menuju hilir menjadi tidak lancar, memicu kekhawatiran akan potensi banjir.

BACA JUGA: Angin Kencang Tumbangkan Pohon Kelapa, Timpa Rumah Warga Ciamis

Anggota FK Tagana Kabupaten Ciamis, Yulianti, mengungkapkan bahwa warga mengetahui kejadian ini setelah hujan deras mengguyur Desa Mekarjadi sejak sore kemarin hingga siang tadi.

“Tebing yang longsor itu cukup panjang dan tinggi, sehingga material tanahnya menutupi saluran air Sungai Cimamut,” kata Yulianti.

Pasca kejadian, Tagana langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pendataan dan pelaporan kepada instansi terkait. Namun, proses evakuasi material longsoran masih belum bisa dilakukan secara maksimal.

“Material tanah yang menumpuk di saluran air Sungai Cimamut masih belum dievakuasi karena cuaca belum mendukung, hujan masih turun dengan deras,” ujarnya.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya langsung bergerak cepat melakukan asesmen di lokasi dan telah mendatangkan alat berat untuk menangani material longsoran.

BACA JUGA: Pohon Tumbang Timpa  Rumah Warga Pamarican Ciamis

“Alat berat sudah berada di lokasi untuk melakukan penanganan material longsoran. Kami berupaya keras agar aliran sungai dapat normal kembali,” jelas Ani Supiani.

Warga diimbau untuk tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

(Husen)

spot_img

Berita Terbaru