spot_img
Rabu 22 Oktober 2025
spot_img

PRSSNI Jabar dan Stikom Bandung Teken MoU Kembangkan Kompetensi Mahasiwa

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kembangkan kompetensi mahasiwa di era siaran digital, Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Wilayah Jawa Barat bersama Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Bandung teken kerja sama.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan Ketua PRSSNI Jabar Yusuf Siregar dan Ketua Stikom Bandung Dr. Dedy Djamaludin Malik di Kampus Stikom, Jalan Ibrahim Adjie 57 Bandung, Senin (20/10/2025).

Kerja sama ini mencakup bidang pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Fokus utamanya adalah peningkatan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi tantangan industri komunikasi dan penyiaran di era digital.

BACA JUGA: Kalapas Perempuan Kelas IIA Bandung Puji Kompetensi Mahasiswa Magang Stikom

Ketua PRSSNI Jabar, Yusuf Siregar, mengungkapkan bahwa salah satu tindak lanjut dari MoU ini adalah pelaksanaan pelatihan praktis di bidang keradioan dan televisi digital. Menurut dia, dunia radio kini telah berevolusi dari sekadar siaran audio menjadi format konvergensi yang juga menampilkan visual.

“Selain suara, siaran radio kini bisa disajikan secara visual seperti televisi. Musik yang disiarkan kini bisa hadir dalam bentuk video. Karena itu, industri radio juga membutuhkan kameramen dan tenaga kreatif visual,” kata Yusuf.

Pelatihan Praktis

Adapun pelatihan, kata Yusuf, akan bersifat praktis dengan porsi kegiatan di studio yang lebih besar. Peserta akan mempelajari berbagai aspek penting seperti teknik penyiaran, manajemen program, hingga pemasaran radio. PRSSNI Jabar juga tengah menyiapkan lembaga sertifikasi profesi bagi mahasiswa dan masyarakat umum yang tertarik di bidang penyiaran.

Sementara itu, Ketua Stikom Bandung, Dr. Dedy Djamaluddin Malik menyambut positif kolaborasi tersebut. Dia menilai, pelatihan radio dan televisi digital menjadi langkah nyata Stikom Bandung dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan siap kerja.

“Lulusan tidak cukup hanya mengandalkan ijazah formal. Dunia kerja menuntut kompetensi praktis. Karena itu, Stikom Bandung kini juga menerbitkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) yang memuat capaian prestasi dan kompetensi mahasiswa,”kata Dedy.

Terlebih, kata dia, tujuan utama pendidikan tinggi adalah mencetak lulusan yang mandiri dan mampu bersaing di dunia profesional.

“Orang tua menyekolahkan anak agar bisa hidup mandiri. Tugas kami di Stikom adalah membangun ekosistem pembelajaran yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri komunikasi,” kata dia.

Lebih lanjut Dedy berharap, kerja sama yang dijalin dengan PRSSNI menjadi langkah konkret dalam mencetak generasi muda penyiar yang tidak hanya kreatif dan kompeten, tetapi juga adaptif terhadap perubahan teknologi media.

(LIN)

spot_img

Berita Terbaru