spot_img
Selasa 21 Oktober 2025
spot_img

Miris, 11 Jiwa Tinggal di Rumah Reyot di Kota Banjar, Nyaris Roboh Saat Hujan

BANJAR,FOKUSJabar.id: Potret kemiskinan dan perjuangan hidup terekam jelas di sebuah rumah semi permanen nyaris roboh di RT 4 RW 2 Dusun Cibeureum, Desa Balokang, Kota Banjar, Jawa Barat. Di sana, pasangan suami istri Kar’an dan Tati bersama sembilan anggota keluarga lainnya, total 11 jiwa, harus berhimpitan dan hidup dalam bayang-bayang kecemasan.

Setiap kali langit menggelap dan hujan turun, rasa takut menyelimuti seluruh penghuni. Dinding bambu yang lapuk, atap yang tak kuasa menahan air, dan lantai tanah yang berubah menjadi becek, memaksa mereka berjaga-jaga sepanjang malam.

“Kalau hujan deras, kami takut rumah ini ambruk. Tapi mau bagaimana lagi, kami tidak punya tempat lain,” kata Tati, saat ditemui pada Senin (20/10/2025).

BACA JUGA: Rumah Reyot Sepasang Lansia di Banjar Nyaris Roboh, Jabar Bergerak Galang Donasi

Kisah pilu ini semakin diperparah dengan status kepemilikan. Tiga tahun lalu, Tati membeli bangunan reyot itu hanya seharga Rp500 ribu. Namun, rumah itu berdiri di atas tanah milik orang lain. 

“Kami hanya beli bangunannya, tanahnya bukan milik kami,” kata Tati.

Dengan penghasilan sang suami sebagai buruh tani yang tak menentu, keluarga ini hanya bisa mengandalkan hasil kerja seadanya dan belas kasih tetangga untuk menyambung hidup.

“Kadang cuma makan nasi dan garam kalau tidak ada nasi kita makan singkong. Kalau ada rezeki lebih, bisa beli sayur,” kata dia.

Kondisi hunian mereka jauh dari kata layak. Dinding bilik yang keropos, atap bocor di mana-mana, dan lantai tanah yang selalu tergenang saat hujan menjadi pemandangan harian. Tak ada kamar yang layak, hanya sekat-sekat seadanya yang memisahkan ruang tidur untuk 11 orang.

Tati mengaku sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan perbaikan rumah, namun belum ada tindak lanjut. 

“Kami ingin punya rumah yang aman, tidak mewah, asal tidak takut roboh,” katanya.

spot_img

Berita Terbaru