spot_img
Senin 20 Oktober 2025
spot_img

OJK Tasikmalaya Catat Lonjakan Pengaduan Masyarakat, Industri Keuangan Tetap Stabil

JAKARTA,FOKUSJabar.id: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya melaporkan adanya lonjakan signifikan dalam jumlah pengaduan masyarakat terkait dugaan pelanggaran keuangan sepanjang semester III tahun 2025.

Tercatat sebanyak 959 laporan pengaduan diterima Kantor OJK Tasikmalaya hingga September 2025. Meski begitu, kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Tasikmalaya tetap stabil dan terjaga.

Plt. Kepala OJK Tasikmalaya, Melati Usman, mengungkapkan bahwa peningkatan laporan justru menjadi tanda positif meningkatnya literasi dan kesadaran masyarakat terhadap sektor keuangan.

“Banyaknya laporan ini menunjukkan masyarakat semakin memahami hak dan kewajibannya dalam menggunakan layanan keuangan. Kami terus mendorong edukasi agar masyarakat lebih bijak dan waspada terhadap potensi kerugian atau penipuan,” ujar Melati saat Media Gathering di Jakarta, Senin (20/10/2025).

OJK Tasikmalaya, lanjutnya, terus bersinergi dengan lembaga jasa keuangan untuk membangun kepercayaan publik terhadap perekonomian daerah.

Baca Juga: Komeng Diberi Hadiah Payung Geulis oleh Wakil Wali Kota Tasikmalaya

Pertumbuhan Stabil di Tengah Lonjakan Pengaduan

Di tengah meningkatnya laporan, kondisi ekonomi wilayah Priangan Timur masih terjaga. Hal ini terlihat dari pertumbuhan aset perbankan sebesar 0,85 persen (YoY).

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 5,77 persen (YoY), dengan kontribusi terbesar berasal dari deposito (8,63 persen), disusul giro (6,53 persen), dan tabungan (4,72 persen).

Sementara itu, nilai kredit perbankan pada September 2025 mengalami kontraksi 1,59 persen (YoY), terutama di kredit modal kerja (-8,31 persen) dan investasi (-6,26 persen). Namun, kredit konsumsi justru naik 4,83 persen (YoY).

Dari sisi sektor usaha, kredit industri pengolahan menurun 13,32 persen, disusul perdagangan besar dan eceran -10,89 persen, serta non-lapangan usaha -4,93 persen.

Investor dan Pasar Modal Tumbuh Pesat

Menariknya, sektor investasi di wilayah kerja OJK Tasikmalaya justru menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) naik 22,46 persen menjadi 14.433 investor, saham meningkat 21,88 persen menjadi 181.065 investor, dan reksa dana naik 7,10 persen menjadi 405.570 investor.

Nilai kepemilikan saham juga melonjak tajam sebesar Rp405,76 miliar (42,61 persen YoY) menjadi Rp1,36 triliun. Dengan nilai transaksi saham yang ikut melesat Rp645,10 miliar (122,75 persen YoY) menjadi Rp1,17 triliun.

IKNB Mengalami Kontraksi Ringan

Untuk sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), terjadi penurunan pembiayaan pada Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sebesar 14,14 persen menjadi Rp87,14 miliar. Namun, pembiayaan perusahaan justru meningkat 0,11 persen menjadi Rp5,01 triliun, dan modal ventura naik 15,39 persen menjadi Rp446,62 miliar.

Melati menegaskan, OJK Tasikmalaya akan terus memperkuat prinsip kehati-hatian, tata kelola, dan manajemen risiko di seluruh lembaga keuangan.

“Kami berkomitmen menjaga stabilitas sistem keuangan serta melindungi kepentingan nasabah melalui pengawasan dan pembinaan berkelanjutan,” pungkasnya.

(Seda)

spot_img

Berita Terbaru