BANJAR,FOKUSJabar.id: Wakil Wali Kota Banjar, Supriana, secara resmi membuka ajang Kompetisi Olahraga, Pendidikan, dan Seni (KOPI) 2025 tingkat MTs/SMP sederajat se-Priangan Timur.
Pembukaan berlangsung meriah di Kampus MAN Kota Banjar, Senin (20/10/2025), dan dihadiri oleh ratusan pelajar serta guru pendamping dari berbagai daerah.
Kegiatan ini menjadi panggung bagi para pelajar untuk menyalurkan bakat dan potensi terbaik mereka di bidang olahraga, akademik, dan seni. Puluhan sekolah dari wilayah Priangan Timur turut ambil bagian dalam kompetisi yang akan digelar selama beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Polres Banjar Ringkus Pelaku Curas yang Resahkan Warga, Terlibat di 14 TKP Lintas Provinsi
Dalam sambutannya, Supriana menekankan pentingnya kompetisi ini sebagai sarana pembentukan karakter pelajar.
“Melalui kompetisi ini, kita tidak hanya mencari yang terbaik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama, dan semangat juang. Ini bagian dari pendidikan karakter yang sama pentingnya dengan pelajaran di kelas,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada panitia dan seluruh peserta atas antusiasme yang tinggi. Menurutnya, KOPI 2025 dapat menjadi wadah strategis dalam membentuk generasi muda yang kreatif, tangguh, dan berdaya saing.
“Mudah-mudahan gelaran ini menjadi langkah strategis untuk mencetak generasi muda yang lebih kreatif dan kompetitif,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala MAN Kota Banjar, Ratwa, selaku tuan rumah kegiatan, menjelaskan bahwa KOPI 2025 meliputi berbagai cabang lomba dari tiga bidang utama: olahraga, akademik, dan seni.
“Untuk olahraga ada futsal, bulu tangkis, dan voli. Bidang akademik diisi dengan lomba cerdas cermat, sedangkan dari sisi seni ada pidato, baca puisi, dan kaligrafi,” jelasnya.
Ratwa juga menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada MAN Kota Banjar sebagai tuan rumah. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin yang lebih besar dan berkesinambungan.
“Kami bangga bisa menjadi bagian dari penyelenggaraan KOPI. Semoga ajang ini terus berkembang dan menjadi tradisi positif bagi pelajar di Priangan Timur,” tutupnya.
(Agus)
