spot_img
Sabtu 18 Oktober 2025
spot_img

1.200 Peserta JOTA-JOTI Garut Dibekali Kaidah dan Etika Jurnalistik

GARUT,FOKUSJabar.id: Sedikitnya 1.200 peserta kegiatan Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI) Tahun 2025 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) menerima pembekalan mendalam mengenai kaidah jurnalistik dan etika media.

Materi kaidah jurnalistik dan etika media disampaikan wartawan FOKUSJabar sekaligus mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Garut, Yan Agus Supianto di Art Center, Sabtu (18/10/2025).

BACA JUGA:

Desa Karyamukti Cibatu Garut Juara 3 Mandaya Award 2025

Menurut Dia, penguasaan teknik menulis dan etika adalah fondasi utama dalam menyebarkan informasi yang kredibel dan bertanggungjawab. Khususnya di era digital saat ini.

jurnalistik fokusjabar.id
Yanyan Agus Supianto

Yan mengatakan, untuk menghasilkan tulisan berita yang efektif, para peserta harus menguasai struktur penulisan baku dalam jurnalistik. Yakni Piramida Terbalik.

“Informasi paling penting, inti berita harus diletakkan diawal atau di lead (kepala berita) agar menarik perhatian pembaca. Detail-detail pendukung yang kurang esensial baru menyusul ke bawah,” katanya.

Setiap berita yang disebarkan harus memenuhi unsur What, Who, Where, When, Why dan How (5W 1H).

BACA JUGA:

HSN 2025, Santri Garut Tunjukkan Eksistensi Lewat Perlombaan Antar Pesantren

“Pastikan penulisan mengadung unsur 5W 1H dan gunakan bahasa yang jelas, lugas, padat serta objektifitas. Hindari bahasa yang bertele-tele atau ambigu,” tegasnya.

Yan menyoroti pentingnya etika dan tanggungjawab media. Dia menyebut sebagai “jiwa” dari setiap aktivitas pemberitaan.

“Kewajiban tertinggi adalah kebenaran dan akurasi. Setiap informasi harus diverifikasi dan didasarkan pada fakta. Jika terjadi kekeliruan, media harus segera dan terbuka melakukan koreksi,” jelas di Garut.

BACA JUGA:

Bupati Garut Dorong PBVSI Wujudkan Prestasi dan Ekonomi Melalui Olahraga Bola Voli

Peserta JOTA-JOTI yang ingin menjadi jurnalis handal agar menjunjung tinggi objektivitas dan independensi.

Selain itu harus memisahkan fakta dan opini pribadi serta memberikan ruang yang adil bagi semua pihak yang relevan (cover both sides).

“Media, termasuk kita sebagai individu yang menyebarkan informasi harus bebas dari pengaruh kepentingan luar. Kita punya tanggungjawab sosial sebagai pengawas publik (watchdog) dan harus melayani kepentingan masyarakat dengan menghormati privasi sekaligus menghindari eksploitasi atau sensasionalisme,” tegasnya.

Inti dari etika media adalah menyadari bahwa penyampaian informasi memiliki kekuatan besar dan harus digunakan secara jujur, adil dan demi kebaikan publik.

Hal tersebut sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Gerakan Pramuka.

(Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru