BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyoroti serius persoalan penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC) di wilayah padat penduduk. Hal itu ia sampaikan usai melakukan kunjungan lapangan ke Kelurahan Pelindung Hewan, yang diketahui menjadi salah satu kawasan dengan tingkat penyebaran TBC cukup tinggi.
Dalam kunjungan tersebut, Farhan menemukan adanya 62 kasus aktif TBC yang saat ini sedang menjalani pengobatan. Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga mencatat ada sekitar 200 warga yang masuk kategori suspek TBC dan tengah dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: Pemkot Bandung Dorong Kawasan KAA Masuk Program UNESCO Memory of the World
“Permasalahannya sangat khas, karena wilayah ini merupakan kawasan dengan kepadatan penduduk dan tingkat kelahiran tinggi. Dari hasil pengecekan, terdapat 62 kasus TBC aktif yang sedang menjalani pengobatan,” ujar Farhan, Kamis (16/10/2025).
Menurut Farhan, kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi Pemkot Bandung dalam upaya pengendalian penyakit menular. Pemerintah akan memberikan perhatian khusus, terutama dalam peningkatan kualitas sanitasi lingkungan.
“Ini tantangan berat. Penanganannya harus menyeluruh, mulai dari perbaikan sanitasi, lingkungan yang sehat, hingga edukasi masyarakat. Karena semua kelompok usia terdampak, dari balita hingga lansia,” tegasnya.
Farhan menjelaskan, Kelurahan Pelindung Hewan memiliki sekitar 500 rumah, termasuk 180 kamar kos dan rumah sewa bulanan, dengan rata-rata lima penghuni per rumah. Meski jumlahnya tidak terlalu besar untuk ukuran Kota Bandung, tingkat kepadatan ruang dan ventilasi rumah yang terbatas menjadi faktor risiko utama penyebaran TBC.
Selain persoalan kesehatan, Farhan juga menyoroti masalah lingkungan di kawasan tersebut, seperti sanitasi dan banjir cileuncang akibat saluran air yang tersumbat di depan kantor kelurahan.
“Masalah banjir langsung kami tangani. Tim UPT DSDABM sudah turun untuk membersihkan saluran air yang tersumbat. Mudah-mudahan segera tuntas,” katanya.
Sebagai langkah jangka panjang, Pemkot Bandung berencana mendaftarkan beberapa wilayah rawan untuk masuk dalam program perbaikan lingkungan dan hunian sehat. Farhan juga menegaskan pentingnya integrasi berbagai program kesehatan dan kebersihan lingkungan.
“Semua harus berjalan beriringan. Ada tiga prioritas utama: penanganan TBC, pengentasan stunting, dan pengelolaan sampah. Ini segitiga penting yang harus dijalankan di setiap kelurahan karena saling berkaitan dalam mendukung kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Farhan menambahkan, Pemkot Bandung juga terus menguatkan program seperti Dapur Dahsyat untuk pencegahan stunting, serta merekrut 1.500 pemilah sampah sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan lingkungan.
Ia berharap, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak dapat mempercepat perbaikan kondisi kesehatan dan lingkungan di Kota Bandung.
(Yusuf Mugni)