TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Sebagai wujud tanggung jawab dalam bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat, enam mahasiswa Pascasarjana (S2) Kesehatan Masyarakat Universitas Bhakti Husada Indonesia (UBHI) Kuningan melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.
Keenam mahasiswa tersebut yakni dr. Elvira Kamarrow Putri, Emelin Felindayani, Fitrie Rachmawati, Eko Anggoro Sulistyaji, Tiara Islamiah Zaenal, dan Gina Nur Rahida. Mereka bersinergi dengan Camat Bungursari Sodik Sunandi, Kepala Puskesmas Bungursari dr. Eko Anggoro Sulistyaji, serta para lurah dan kader Posyandu di wilayah tersebut.
Fokus pada Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka penyakit tidak menular seperti hipertensi (HT) dan diabetes melitus (DM) di wilayah Bungursari. Berdasarkan data Puskesmas Bungursari hingga Oktober 2025, tercatat 1.738 warga terdiagnosis hipertensi dan 312 orang menderita diabetes melitus di dua kelurahan, yaitu Cibunigeulis dan Bungursari.
Melihat kondisi tersebut, dr. Elvira bersama tim menjadikan Bungursari sebagai lokus pengabdian masyarakat. Dengan fokus edukasi melalui program bertema “Keranjang COD HT dan DM” kependekan dari Kenali, Periksa, Jangan Lupa Minum Obat untuk Cegah Komplikasi, serta Pengelolaan lewat Olahraga dan Diet Seimbang.
Dalam pembukaan kegiatan di Aula Puskesmas Bungursari, Rabu (15/10/2025), para kader Posyandu mengikuti senam sehat. Kemudian melakukan edukasi kesehatan, dan penyuluhan gizi seimbang sebagai langkah preventif terhadap hipertensi dan diabetes.
Implementasi Ilmu dan Inovasi Kesehatan
Kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat UBHI, Dr. Mamlukah, menegaskan kegiatan ini menjadi bagian penting dari kurikulum bagi mahasiswa S2. Sekaligus syarat kelulusan untuk meraih gelar Magister Kesehatan Masyarakat (M.Kes).
“Melalui pengabdian ini, harapannya mahasiswa mampu mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan. Khususnya dalam mencegah penyakit hipertensi dan diabetes,” ujar Dr. Mamlukah.
Ia menambahkan, mahasiswa dituntut menciptakan inovasi promosi kesehatan dan inovasi layanan kesehatan yang dapat diimplementasikan langsung di masyarakat.
“Kami ingin mereka tidak berhenti berinovasi hanya selama kuliah. Tapi juga terus berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat,” tambahnya.
Harapan dari Pihak Puskesmas
Kepala Puskesmas Bungursari, dr. Eko Anggoro Sulistyaji, menyambut baik program pengabdian ini. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa S2 UBHI akan membantu pihaknya dalam peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan dan deteksi dini penyakit tidak menular.
“Banyak masyarakat belum sadar pentingnya screening kesehatan. Dengan adanya pengabdian ini, kami harap masyarakat Bungursari lebih peduli dan mau rutin melakukan pemeriksaan. Agar penyakit bisa dicegah sejak dini,” jelas dr. Eko.
Bentuk Nyata Kepedulian Akademisi
Salah satu peserta pengabdian, dr. Elvira Kamarrow Putri, yang juga istri Wali Kota Tasikmalaya, menuturkan kegiatan ini menjadi sarana untuk mengaplikasikan ilmu dari kampus ke tengah masyarakat.
“Kami ingin masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap kesehatannya sendiri. Edukasi ini penting agar mereka memahami pola hidup sehat. Mulai dari rutin berolahraga, konsumsi sayur dan buah, hingga mengurangi garam serta rutin melakukan kontrol kesehatan,” ujar dr. Elvira.
Ia berharap, kehadiran timnya dapat memberi dampak positif bagi masyarakat Bungursari.
“Kalau kesadaran masyarakat meningkat, otomatis derajat kesehatan pun akan ikut naik,” pungkasnya.
(Seda)