BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyatakan dukungannya terhadap gerakan “Rereongan Sapoe Sarebu”, yaitu ajakan kepada masyarakat untuk menyisihkan Rp1.000 per hari sebagai bentuk kepedulian sosial.
Menurut Erwin, inisiatif tersebut merupakan langkah positif dalam menumbuhkan semangat berbagi di kalangan warga. Namun demikian, ia menegaskan bahwa semangat bersedekah seharusnya tidak berhenti pada nominal simbolis, tetapi juga diwujudkan dalam pelaksanaan zakat 2,5 persen dari penghasilan sebagaimana ajaran agama.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Polres Cimahi Tanam Jagung di Bandung Barat
“Saya pribadi menilai gerakan ini bagus. Tapi saya ingin mengingatkan warga Bandung bahwa ada hak warga miskin. Yakni 2,5 persen dari penghasilan yang harus dikeluarkan,” ujar Erwin di Balai Kota Bandung, Rabu (8/10/2025).
Erwin menilai, apabila seluruh warga Bandung menunaikan zakat secara rutin dan tepat sasaran, maka dampaknya akan sangat besar terhadap pengentasan kemiskinan di kota tersebut.
“Kalau semua warga benar-benar menunaikan zakat 2,5 persen, Masya Allah tabarakallah. Tentu akan sangat menolong warga miskin di Kota Bandung,” tuturnya.
Terkait tindak lanjut dari surat edaran tentang gerakan “Rereongan Sapoe Sarebu”, Erwin mengaku belum berkomunikasi langsung dengan Wali Kota Bandung. Namun menyebut bahwa kebijakan strategis tersebut sepenuhnya berada di bawah kewenangan Wali Kota.
Pengawasan Ketat
Meski mendukung secara prinsip, Erwin juga mengingatkan pentingnya pengawasan ketat agar tidak terjadi penyalahgunaan dana masyarakat.
“Kalau bicara soal penyelewengan, semua kebijakan yang berkaitan dengan uang pasti rawan. Tinggal bagaimana kita mengawal dari proses pengumpulan sampai implementasinya agar benar-benar transparan,” tegasnya.
Lebih jauh, Erwin mengungkapkan secara pribadi rutin menyisihkan sebagian hasil usahanya. Bahkan jauh di atas nominal yang dianjurkan dalam gerakan tersebut.
“Kalau saya malah bukan seribu. Saya bisa sampai 30 persen dari hasil usaha saya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, gerakan “Rereongan Sapoe Sarebu” bisa dimaknai sebagai bentuk “panggeuing” atau pengingat bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap sesama.
“Menurut saya, gerakan ini bagus sebagai pengingat. Mendorong masyarakat untuk berbagi itu selalu baik,” pungkas Erwin.
(Yusuf Mugni)