CIAMIS,FOKUSJabar.id: DPRD Kabupaten Ciamis melalui Komisi IV berencana melakukan monitoring ke sejumlah dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini ditempuh sebagai bentuk antisipasi setelah muncul dugaan kasus keracunan siswa yang diduga bersumber dari makanan program tersebut.
Anggota Komisi IV DPRD Ciamis, Agus Priatna, menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap dapur MBG. Menurutnya, setiap tahapan mulai dari pemilihan bahan makanan, proses memasak, hingga distribusi kepada penerima manfaat harus memenuhi standar kesehatan.
Baca Juga: Dinkes Ciamis Belum Memastikan Siswa SD 1 Sindangsari Kawali Ciamis Keracunan MBG
“Standar kesehatan harus betul-betul diperhatikan. Kami akan segera memanggil pihak dapur MBG yang diduga bermasalah untuk meminta penjelasan terkait insiden ini,” ujar Agus, Jumat (3/10/2025).
Sementara itu, catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada satupun dapur MBG yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
“Belum ada dapur MBG di Ciamis yang tercatat memiliki SLHS,” kata Kepala Dinas Kesehatan Ciamis dr. Rijaldi.
Kepala Desa Sindangsari, Cucu Syamsudin, juga menyoroti persoalan koordinasi. Ia mengaku pihak pemerintah desa tidak pernah diajak berkomunikasi oleh pengelola dapur MBG yang memasok makanan ke SDN Sindangsari 1 sekolah yang siswanya diduga mengalami keracunan.
“Dapur MBG yang memasok makanan ke sekolah kami berada di Kecamatan Lumbung. Namun, sampai hari ini tidak pernah ada koordinasi dengan Pemdes Sindangsari,” ungkap Cucu.
Kasus ini menjadi perhatian serius DPRD, Dinkes, serta masyarakat, mengingat program MBG ditujukan untuk meningkatkan gizi pelajar, namun justru menimbulkan kekhawatiran soal keamanan pangan.
(Husen Maharaja)