TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Kota Tasikmalaya menjadi tuan rumah penting dalam upaya nasional perlindungan anak. Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Tri Suswati Tito Karnavian, mengunjungi Kota Santri untuk memimpin langsung gerakan Penguatan dan Evaluasi Imunisasi Anak Zero Dose.
Istri Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, ini bahkan sengaja menempuh perjalanan dari Jakarta menggunakan Kereta Api demi bertemu anak-anak Tasikmalaya dan memastikan program imunisasi zero dose berjalan optimal. Program ini merupakan salah satu program pokok yang disinergikan oleh TP-PKK bersama Pemerintah.
Imunisasi zero dose adalah aksi bersama yang bertujuan memberikan hak perlindungan kepada anak-anak Indonesia dari berbagai ancaman penyakit berbahaya seperti tetanus, pertusis (batuk rejan), dan difteri.
Tri Suswati Tito Karnavian menegaskan pentingnya gerakan ini dalam menyelamatkan anak-anak bangsa.
“Pentingnya percepatan imunisasi zero dose agar anak-anak yang menjadi sasaran memiliki daya tubuh yang kuat dan mampu terlindung dari penyakit berbahaya,” kata Tri Suswati dalam acara yang digelar di Aula Utama Kantor Bappelitbangda Kota Tasikmalaya, Kamis (2/10/2025).
Ia menambahkan, imunisasi bukan sekadar angka, melainkan gerakan sosial dan investasi panjang untuk membangun generasi bangsa yang sehat dan berkualitas.
“Kami yakin, kita harus bergerak untuk melakukan sesuatu demi anak-anak kita,” kata dia
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menyambut baik kedatangan Ketua Umum TP-PKK dan berkomitmen penuh mewujudkan target imunisasi yang ditetapkan.
Viman melaporkan bahwa target pencapaian imunisasi zero dose hingga akhir Oktober ini adalah 90 persen. Namun, data terkini menunjukkan bahwa dari total 1.193 anak sasaran, baru 776 anak yang telah diimunisasi, atau sekitar 64,21 persen.
“Saat ini masih ada 427 anak yang belum tersentuh. Namun, target kita hingga akhir Oktober ini semuanya dapat terlayani,” ujarnya.
Wali Kota Viman mengakui bahwa program imunisasi merupakan investasi jangka panjang yang krusial untuk menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045. Untuk mencapai target tersebut, ia menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi semua pihak, termasuk peran kader PKK, tenaga kesehatan, Camat, lurah, dan tokoh masyarakat di lapangan.
(Seda)