TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI, Atip Latiful Hayat, menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional demi mencapai Indonesia Emas 2045.
Pernyataan ini disampaikan Wamendikdasmen saat kunjungan kerja sekaligus peletakan batu pertama Revitalisasi SMP Persis 383 Gandok di Tasikmalaya, Sabtu (27/09/2025).
“Bantuan revitalisasi ini adalah komitmen Kemendikdasmen untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kami terus mendorong peningkatan sarana dan prasarana agar proses pembelajaran lebih nyaman dan efektif,” ujar Atip Latiful Hayat.
BACA JUGA: Tasikmalaya Targetkan Nilai Hijau pada Survei Penilaian Integritas KPK 2025
Kolaborasi Daerah dan Polemik Guru
Dalam upaya pemerataan mutu, Ia mendorong sekolah, baik negeri maupun swasta, untuk mengadopsi transformasi pembelajaran berbasis digital.
Ia menekankan bahwa percepatan mutu pendidikan memerlukan sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Pendidikan bermutu tidak hanya peran pusat. Kita butuh kolaborasi Pemda untuk menghasilkan SDM unggul,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menyoroti masalah baru di dunia pendidikan: munculnya Guru Tanpa Status (GTS).
“Persoalan GTS ini menjadi masalah baru. Jumlahnya cukup banyak, lebih dari 800 orang,” ungkapnya.
Beliau menyebut Kemendikdasmen sedang menggodok UU Sisdiknas. Wacana yang muncul adalah kemungkinan penarikan urusan guru ke pusat, sementara Pemda hanya fokus pada urusan fisik pendidikan. Hal ini untuk mengatasi masalah pengangkatan guru di daerah tanpa konsultasi ke pusat.
Kunjungan Atip Latiful Hayat di Tasikmalaya disambut langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan dan jajaran pejabat daerah serta pengurus Persis.
“Kita berkomitmen agar pendidikan mampu menjangkau seluruh pelosok negeri, melayani pendidikan yang bermutu untuk semua,” pungkasnya.
(Seda)