spot_img
Selasa 23 September 2025
spot_img

Guru Diteror Oknum Media, PGRI dan PWI Ciamis Tegaskan Intimidasi Bukan Cara Jurnalis Bekerja

CIAMIS,FOKUSJaba.id: Dugaan intimidasi dan pemerasan terhadap seorang kepala sekolah dasar (SD) di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Ciamis, memicu keprihatinan banyak pihak. Peristiwa ini membuat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Ciamis turun tangan dengan menggandeng sejumlah organisasi wartawan untuk mencari solusi bersama.

Mediasi dilakukan di Aula Wisma PGRI Kabupaten Ciamis, Selasa (23/9/2025). Pertemuan tersebut menghadirkan perwakilan dari organisasi media seperti PWI, IWO, IJTI, IPJI, hingga AWDI. Tujuannya, mencegah praktik serupa terulang sekaligus membangun komunikasi sehat antara pendidik dan insan pers.

Baca Juga: Satpol PP Ciamis Tegur PKL di Islamic Center, Tegaskan Aturan Perda K3

Ketua PGRI Ciamis, Edi Rusyana, menegaskan forum ini bukan sekadar audiensi, melainkan ruang untuk menegaskan komitmen perlindungan terhadap guru.

“Kami ingin guru-guru merasa aman dalam bertugas. Intimidasi dalam bentuk apa pun tidak bisa dibenarkan. Justru dengan kolaborasi bersama media, kami bisa saling belajar sekaligus saling menjaga,” katanya.

Sementara itu, Ketua PWI Ciamis, Pangandaran dan Banjar, Anthika Asmara, mengecam tindakan oknum wartawan yang disebut-sebut telah menekan dan menakut-nakuti seorang kepala SD di Jatinegara. Anthika memastikan pelaku bukan bagian dari PWI.

“Anggota kami dibekali uji kompetensi wartawan (UKW) dan terikat kode etik jurnalistik. Tindakan seperti intimidasi dan pemerasan jelas mencederai profesi dan melanggar Undang-Undang Pers,” tegasnya.

Adapun Kepala SD yang menjadi korban, Irmawati, menceritakan bahwa dirinya menerima pesan bernada intimidasi dari oknum tersebut, bahkan hingga larut malam.

Hal itu bukan hanya mengganggu dirinya secara pribadi, tetapi juga berdampak pada kenyamanan anak didiknya. Ia menegaskan siap menempuh jalur hukum bila pelaku tidak menunjukkan itikad baik.

Melalui pertemuan ini, PGRI dan organisasi wartawan sepakat memperkuat sinergi serta membangun komunikasi yang sehat antara guru dan jurnalis.

Harapannya, kasus serupa tidak lagi terjadi, sehingga dunia pendidikan tetap berjalan kondusif tanpa gangguan pihak yang tidak bertanggung jawab.

(Irfansyahriza)

spot_img

Berita Terbaru