BANDUNG,FOKUSjabar.id: Ajang kontes Ikan Koi Zen Nippon Airinkai (ZNA) Bandung Chapter 2025-2026 bertajuk “26 tahun Reunion”, sukses digelar Sabur-Minggu 19-21 September 2025, di Graha Batununggal Indah, Kota Bandung. Kontes ini merupakan putaran kedua Indonesia Super Series 2025-2026.
Kontes ikan koi paling bergengsi di Indonesia ini disponsori langsung oleh World Nishikigoi Club (WNC). ZNA Bandung Chapter sendiri merupakan organisasi koi tertua yang menginduk ke negara tempat ikan tersebut lahir, yaitu Jepang.
Sebanyak 745 ekor ikan koi dari 284 orang pemilik (owner) dan 67 orang handling diperlombakan dalam 20 kategori yang terdiri dari kelas internasional dan lokal dalam berbagai kategori ukuran, dengan menghadirkan enam juri asal Jepang, Malaysia, dan Thailand sebagai tolak ukur objektivitas penilaian kontes ikan koi ZNA Bandung Chapter.
BACA JUGA: Hartono Soekwanto, Duta Koi Indonesia Menyulap Hobi Jadi Cinta untuk Negeri
Ikan koi lokal asal Blitar menunjukan kualitasnya dengan meraih Grand Champion kelas C, ukuran 15 cm dengan ikan jenis Doitsu. Bahkan ikan koi lokal tersebut langsung ditawar oleh juri asal Jepang Mr Kotaro Sakai dan juri asal Malaysia Mr Benjamin Goh.
“Kaget juga tadi, aku juga seneng banget ikan lokal disenangi yang dari Jepang juga, apalagi ikan ini dari Blitar,” kata Dimas pemenang asal Blitar, saat diwawancara.
Dimas yang merupakan Owner Sargon Koi Fam optimis ikan koi lokal mampu bersaing dengan ikan koi impor. Hal itu dibuktikan dengan kontes koi di berbagai negara misalnya, Malaysia dan Singapura, ikan lokal asal Blitar ini bisa mendominasi.
“Tapi kalau ke berbagai negara semoga bisa, mungkin itu malah ngangkat breeder lokal dari Blitar, kalau ikan Jepang kan khusus, gaboleh masuk ikan dari negara lain pun, itu sih berharapnya maju terus leader lokal. Buktinya kemaren saya ke Malaysia, Singapure, ikan kita mendominasi,” tegasnya.
Dimas mengakui bahwa tangan dingin Hartono Soekwanto yang akrab disapa Bos Koi ini menjadi salah satu orang yang berjasa dalam pengembangbiakan atau budidaya ikan koi oleh petani lokal.
“Pak Hartono Soekwanto sering bantuin kita, makanya terimakasih banget ke Pak Hartono udah bantu kita,” jelasnya.
Selain Blitar, ikan koi lokal asal Sukabumi berhasil meraih Grand Champion dalam berbagai kategori. Lagi-lagi, tangan dingin Hartono Soekwanto yang juga Presiden ZNA Bandung Chapter memiliki peran penting dalam kesuksesan kontes ini.
“Kalau juara banyak sih, yang juara satu dan dua banyak, cuman kalau yang dapat tropi itu total ada 15, yang juaranya 8, yang best nya 7, dan semua ini ikan koi lokal dari Sukabumi,” kata Vidjar pemenang asal Sukabumi.
Vidjar menceritakan bahwa Serdadu Koi ini dibangun dengan support dari Hartono Soekwanto melalui proses breading atau pemijahan ikan koi. Hartono Soekwanto kata Vidjar, menyiapkan indukan ikan koi import yang kemudian dibreading olehnya di Sukabumi, sehingga ikan koi lokal bisa bersaing dengan ikan koi import.
“Pernah support melalui breading ikan impor yang beliau siapkan, kita besarkan, nah mungkin ini salah satu harapan yang dibesarkan dari indukan yang disiapkan oleh Pak Hartono,” katanya.
“Treatmentnya dari kecil disortir dulu, yang kira-kira masuk kriteria lomba, dari kualitas, kemudian kita angkat ke karantina, ya faktor pakan juga yang bagus,” tambahnya.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada Hartono Soekwanto yang merupakan orang Indonesia pertama yang memenangkan Grand Champion pada Nishikigoi Off the World 2013 di Jepang.
BACA JUGA: Dari Kolam Kosong ke Juara Dunia: Kisah Inspiratif Hartono Soekwanto dan Koi Legenda Mu-Lan
Berkat kualitas indukan yang dibeli langsung dari Jepang oleh Hartoni Soekwanto, ikan koi lokal asal Sukabumi berhasil menjadi juara dalam berbagai kontes ikan koi.
“Terimakasih kepada Bapak Hartono yang telah mensupport kami, memberikan indukan berkualitas yang dibeli langsung dari Jepang oleh beliau, lalu diternak, dipijah, dibesarkan di Sukabumi, dan alhamdulillah beberapa ikan yang kami keep dan konteskan berhasil menjadi juara,” kata Vidjar.
“Mudah-mudahan ke depannya kami juga dapat memiliki konsep serupa. Semoga semua berjalan lancar, Pak Hartono selalu diberikan kesehatan. Koi lokal tentunya harus selalu berkembang dan bertumbuh,” kata dia menambahkan.