spot_img
Senin 22 September 2025
spot_img

Jamaah Tani Muhammadiyah Ukir Sejarah Kedaulatan Pangan

KEBUMEN,FOKUSJabar.id: Jambore Nasional I Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) yang berlangsung di Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) resmi ditutup, Minggu (21/9/2025).

Selama tiga hari (19-21/9/2025), para petani Muhammadiyah dari berbagai daerah di Indonesia berhimpun untuk mengukuhkan tekad memperjuangkan kedaulatan pangan nasional.

BACA JUGA:

BGN Buka Kembali Pendaftaran SPPG, Ini Prosedurnya

Ketua Panitia Jambore Nasional I Jatam, Wahyudi Nasution mengapresiasi kepada semua pihak yang terlibat.

“Dari Kebumen, kita menyalakan obor harapan menuju kedaulatan pangan bangsa,” katanya.

Jambore ini bukan hanya sekadar ajang pertemuan. Namun menjadi momen konsolidasi dan sinergi bagi para petani Muhammadiyah.

Dia berharap, kolaborasi yang terjalin selama acara ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak nyata bagi pemberdayaan petani di seluruh Indonesia.

Dalam acara tersebut, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah juga meluncurkan varietas padi unggul yang diberi nama “Mentari.”

Padi unggulan tersebut hasil inovasi Toto Agung Dwi Haryanto, Agus Riyanto dan Dyah Susanti.

Peluncuran tersebut menjadi salah satu momen penting yang menandai komitmen Muhammadiyah dalam mendukung petani melalui pengembangan teknologi pertanian.

Muhammadiyah Dorong Kemandirian Petani

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir secara simbolis melakukan penanaman padi varietas Mentari dalam acara pembukaan Jambore NasionalJatam I di Universitas Muhammadiyah Gombong (Unimugo), Sabtu (20/9/2025) lalu.

BACA JUGA:

Wamendikdasmen: Pendidikan Nasional Ciptakan Generasi Cerdas

Haedar memberikan dukungan penuh atas langkah Jatam dalam mengembangkan pertanian berbasis kemandirian dan inovasi.

“Hari ini adalah hari yang penting bagi keluarga Jatam se-Indonesia untuk memulai menanam padi yang unggul. Yaitu varietas padi berkemajuan,” ungkapnya.

Menurut Dia, Mentari memiliki makna filosofis yang kuat dengan nilai-nilai Muhammadiyah dan kehidupan para petani.

“Mentari berhubungan erat dengan identitas Muhammadiyah. Mentari juga sangat berkaitan dengan kehidupan para petani dan seluruh aktivitasnya yang bergantung pada sinar matahari,” ucap Haedar.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono mengapresiasi khusus kepada Muhammadiyah atas komitmennya dalam membangun sektor pertanian dan pangan nasional.

“Saya kagum dengan Muhammadiyah. Insya Allah dengan terjun ke pertanian, Muhammadiyah dapat menjadi yang terbaik. Seperti halnya Muhammadiyah mengurus pendidikan dan kesehatan,” kata Sudaryono.

Wamentan mengatakan, program pertanian pemerintah tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya kolaborasi dengan masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak ribuan jamaah tani yang hadir untuk bersama-sama memajukan negara melalui sektor pertanian.

Jamaah Tani Muhammadiyah fokusjabar.id
Kedua dari kanan, Ketua Jatam Garut, Ajat Sudrajat

Ketua Jatam Garut, Ajat Sudrajat didampingi Yanyan Agus Supianto menyebut, Jambore Nasional I ini sebagai momen strategis untuk membangun jaringan antara Jatam, UMKM dan masyarakat.

BACA JUGA:

Perpusnas Dorong Optimasilasi Bantuan Buku untuk Perkuat Literasi Masyarakat

Jambore Nasional I menghasilkan empat poin penting. Yakni, sinergisitas antara para petani Muhammadiyah dengan para pelaku usaha dan masyarakat.

Mendorong peningkatan ekonomi nasional, menyejahterakan para petani dan bebas dari mafia ketahanan pangan.

Dia berharap, selain menjadi media bertukar informasi antara sesama petani di seluruh Indonesia juga melahirkan komitmen bersama sejalan dengan tema “Daulat Pangan untuk Indonesia Berkemakmuran.”

(Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru