CIAMIS,FOKUSJabar.id: Dari total 73 Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersebar di Kabupaten Ciamis, baru sebagian kecil yang mengajukan Sertifikat Layak Higiene Sanitasi (SLHS). Hal ini disampaikan Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Edis Herdis, Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, baru sekitar sepuluh dapur MBG yang mengajukan sertifikat tersebut, dan kini masih dalam tahap proses. “Pengajuan SLHS membutuhkan waktu lama karena harus melalui inspeksi lapangan secara langsung,” ujar Edis.
Baca Juga: Bupati Ciamis dan Ketua DPD PKS Bahas Pembangunan hingga Tantangan Digitalisasi
Ia menjelaskan, syarat memperoleh SLHS antara lain dapur harus lulus pemeriksaan kesehatan lingkungan. Kemudian karyawan mendapatkan pelatihan penjamah makanan, serta dilakukan uji sampel makanan, air, hingga pemeriksaan usap pada pekerja dan peralatan dapur.
Setelah itu, hasilnya akan direkomendasikan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu (DPMPST) untuk diteruskan ke tingkat provinsi.
“Proses penerbitan SLHS memang cukup panjang karena harus melalui tahapan di Pemkab hingga dilaporkan ke BPTS Jawa Barat,” jelasnya.
Sementara itu, Hendra Sukarman, Ketua Pusat Kajian Hukum Fakultas Hukum Unigal, menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam membantu pengelola dapur MBG memperoleh SLHS.
“Dengan sertifikasi ini, kualitas makanan dari dapur MBG jelas terjamin layak konsumsi. Mulai dari bahan baku hingga distribusinya kepada penerima manfaat,” ujarnya.
(Husen Maharaja)
){kind=link}